BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menembus level psikologis baru di 8.350 pada perdagangan Jumat (7/11/2025). Investor diperingatkan untuk mewaspadai aksi ambil untung (profit taking) seiring lonjakan IHSG di akhir pekan.
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,11% atau 9,52 poin ke level 8.346. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,05% atau 0,40 poin ke posisi 848,05.
Hingga pukul 11:00 WIB, IHSG terpantau masih bergerak di zona hijau dan berada di level 8.359. Sepanjang 2 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.373, dan level terendah di 8.332.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 268 saham nai harga, 313saham turun harga, dan 216 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 12,448 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.056.689 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp6,529 triliun.
Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang menguat 0,84% di triwulan III 2025 secara tahunan atau year-on-year (yoy), membuat saham-saham sektor properti, dan konstruksi bergairah.
Hal itu, juga berimmbas pada saham sektor perbankan, seiring penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mencapai 74,41%, atau mayoritas menjadi pilihan pembiayaan masyarakat.
Meski demikian, investor diingatkan untuk mewaspadai aksi profit taking jangka pendek, seiring lonjakan IHSG yang kembali menembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high di akhir pekan ini.
Apalagi arus modal keluar (capital outflow) dari emerging market mulai terlihat, seiring sikap hati-hati investor terhadap aset berisiko, seperti saham dan valuta asing (valas).
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak konsolidatif dengan kecenderungan menguat di kisaran level support 8.330 hingga level resistance 8.380. (jea)


