BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat terhempas dari level 8.000 imbas tekanan saham-saham sektor energi dan teknologi pada hari ini, Rabu (15/10/2025).
Di awal sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka menguat 0,51% atau 40,78 poin ke 8.107. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,76% atau 5,90 poin ke posisi 777,79.
Meski demikian, IHSG perlahan berbalik arah ke zona merah bahkan sempat terhempas dari level 8.000. Hingga pukul 11:45 waktu JATS, IHSG terpantau berada di level 8.031. Selama 2 jam 45 menit perdagangan di BEI, IHSG sempt menyentuh level tertinggi di 8.132, dan level terendah di 7.936.
Data perdagangan BEU menunjukkan sebanyak 443 saham turun harga, 218 saham naik harga, da 145 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 18,893 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.556.944 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp14,007 triliun.
Saham-saham sektor teknologi, yang menjadi pemberat IHSG, antara lain saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), yang turun 9,53% atau Rp18.450 menjadi Rp174.700 per lembar, dan saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII), yang terkoreksi 1,06% atau Rp2.925 menjadi Rp274.000 peer saham.
Sedangkan saham sektor energi, yang terkoreksi dan turut menyeret IHSG ke zona merah, antara lain PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), yang merosot 1,29% atau Rp125 menjadi Rp9.550 per saham, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 2,71% atau Rp45 menjadi Rp1.615.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi variatif dengan bergerak di kisaran level support 7.930 hingga level resistance 8.100. (jea)
