BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot ke zona merah pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Kamis (11/12/2025).
Pelemahan IHSG dipicu aksi profit taking atau ambil untung yang dilakukan investor terhadapĀ saham-saham potensial, terutama saham Grup Astra.
Pada penutupan sesi I perdagangan, IHSG terkoreksi 0,31% atau 27,209 poin di level 8.673. Selama 3 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.776, dan level terendah di 8.662.
Sebelumnya pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,70% atau 60,98 poin ke posisi 8.761,90. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,70% atau 5,96 poin ke posisi 862,92.
Data perdagangan BEI pada penutupanh sesi I, menunjukkan sebanyak 425 saham turun harga, 229 saham naik harga, dan 145 saham tiidak mengalami perubahan harga.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 40.438 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 2.078.261 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp19,745 triliun.
Pada awal perdagangan, IHSG terpantau bergerak di zona hijau seiring euforia pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) sebesar 25 basis poin menjadi 3,5%-3,75%.
Namun kemudian IHSG berbalik ke zona merah seiring aksi ambil untung atau profit taking, yang dilancarkan investor saham-saham potensial, baik big caps maupun lapis kedua.
Saham emiten (perusahaan tercatat) Grup Astra menjadi saham satu pemberat yang membuat IHSG tertekan ke zona merah, di antaranya saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, saham ASII terpantau turun 1,89% atay Rp125 menjadi Rp6.500 per lembar, AALI terkoreksi 4,79% atau Rp375 menjadi Rp7.450 per saham, dan UNTR anjlok 2% atau Rp600 menjadi Rp29.400 per lembar.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak fluktuatif, dan berada di kisaran level support 8.625, serta level resistance 8.750. Aksi profit taking masih akan mewarnai pergerakan IHSG seiring euforia pemangkasan suku bunga The Fed. (jea)


