BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat sekaligus menguji level 8.350 dipicu sentimen data ekonomi triwulan III 2025 dan rebalancing indeks Mogran Stanley Capital International (MSCI).
Pada awal sesi I perdagangan saham hari ini, Kamis (6/11/2025), IHSG dibuka menguat 0,43% atau 36,15 poin ke level 8.354. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0m23% atau 1,95 poin ke posisi 844,94.
Hingga penutupan sesi I perdagangan pada pukul 12:00 waktu JATS, IHSG terpantau berada di level 8.329. Sepanjang 2 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.362, dan level terendah di 8.289.
Berdasarkan data perdagangan BEI, sebanyak 363 saham naik harga, 263 sagam turun harga, dan 1822 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 15,503 miliar lembar, dengan frekeunsi sebanyak 1.509.719 kali, dan nilai transaksi sebessar Rp11,340 triliun.
Penguatan IHSG masih dipicu respons positif investor terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04% di triwulan III 2025. Selain itu, investor juga berspekulasi seiring rebalancing indeks MSCI yang diumumkan Rabu (5/11/2025).
Kepercayaan pelaku usaha yang terjaga, disertai konsumsi rumah tangga yang tumbuh di tengah ketidakpastian global, menjadi sentimen positif bagi saham-saham sektor konsumsi, konstruksi, dan properti.
Sebaliknya, investor justru melakukan tekanan jual terhadap saham-saham yang masuk indeks MSCI, terutama saham PT barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Bumi resources Minerals Tbk (BRMS).
Selain itu, sentimen positif juga datang dari pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS), yang turut mendorong arus modal kembali masuk ke pasar saham, termasuk di emerging market.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi berpeluang menguat dan menguji level 8.350, bergerak di kisaran level support 8.280 hingga level resistance 8.360. (jea)


