BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (23/10/2025), menguat ke level 8.200 ditopang aksi beli saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pada awal sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka menguat 0,66% atau 53,79 poin ke level 8.206. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,68% atau 5,50 poin ke posisi 811,80.
Hingga pukul 11:30 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak di zona hijau dan berada di level 8.252. Selama 2 jam 30 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.259 dan level terrendah di 8.179.
Data perdagangan BEI menunjukkan seanyak 403 saham naik harga, 245 saham turun harga dan 157 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 16,030 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.349.705 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp10,502 triliun.
Saham-saham BUMN menjadi penopang penguatan IHSG, dengan kenaikan signifikan terutama pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Perusahaan Gas Negara Tbjk (PGAS), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Saham TLKM terpantau melesat 6,98% atau Rp220 menjadi Rp3.370 per lembar, PGA melonjak 4,78% atau Rp80 menjadi Rp1.755 per saham, dan BBNI naik 3,72% atau Rp150 menjadi Rp4.180 per lembar.
Meski bergerak menguat, IHSG diprediksi rawan terkoreksi seiring sentimen negatif dari dalam dan luar negeri. Keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 4,75% memberi tekanan pada saham-saham sektor keuangan.
Sementara dari luar negeri, sentimen negatif terkait perkembangan terakhir hubungan dagang AS-Tiongkok yang tak kunjung mencapai kesepakatan membawa kekhawatiran baru bagi pelaku pasar.
saham-saham sektor teknologi di Bursa Wall Street anjlok, setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan Gedung Putih tengah mempertimbangkan pembatasan ekspor perangkat lunak buatan AS ke China.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak konsolidatif di kisaral level support 8.170 hingga level resistance 8.270, seiring aksi beli terhadap saham-saham BUMN yang masih berlanjut. (jea)


