IHSG Menguat ke Level 8.150, Investor Cermati Rilis Data Inflasi dan Neraca Perdagangan

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat ke level 8.150, seiring investor mencermati data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis pekan ini. 

Pada awal sesi I perdagangan hari ini, Senin (29/9/2025), IHSG dibuka menguat 0,50% atau 40,25 poin ke level 8.139. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,47% atau 3,78 poin ke posisi 806,39.

Hingga pukul 11:30 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak di zona hijau dan berada di level 8.143. Sepanjang 1 jam 30 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.157, dan level terendah di 8.103.

Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 365 saham menglami kenaikan harga, 296 saham turun harga dan 134 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.

Volume saham yang ditransaksikan mencapai 25,562 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.467.452 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp11,815 triliun.

Laju pergerakan IHSG dipengaruhi data tingkat kepercayaan konsumen AS per Agustus 2025, yang menglami penurunan secara bulanan atau month-to-month dibandingkan Juli 2025.

Personal Consumption Expenditures (PCE) Inti AS secara bulanan atau month to month (MoM) naik 0,2% menjadi 2,7% per Agustus 2025 dibandingkan 2,5% pada Juli 2025.

Hal itu, membuat keyakinan investor bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan kebijakan pemangkasa suku bunga acuan kembali meningkat.

Selain itu, investor juga mencermati rilis data ekonomi domestik, antara lain inflasi, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur per September 2025, dan neraca perdagangan per Agustus 2025 yang akan dirilis badan Pusat Stratistik pada pekan ini.

Pada Agustus 2025, Indonesia mencatat deflasi sebesar 0,08% secara bulanan, dengan inflasi tahunan 2,31% (yoy), dan data PMI Manufaktur Agustus 2025 di level 51,5 atau kembali masuk zona ekspansi setelah empat bulan kontraksi.

Sedangkan neraca perdagangan Indonesia per Juli 2025 meraih surplus US$23,65 miliar, ditopang ekspor nonmigas meski sektor migas masih defisit.

Sentimen positif tersebut membuat IHSG diprediksi masih bergerak di zona hijau di kisaran level support 8.100, dan level resistance 8.150 pada perdagangan hari ini. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Rupiah Menguat ke Level Rp16.600 per Dolar AS, Paling Perkasa di Kawasan Asia

BRIEF.ID - Nilai tukar rupiah menguat ke level psikologis...

Terus Naik, Harga Emas Antam Dekati Level Rp2,2 Juta per Gram

BRIEF.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero)...

Nawakara Definisikan Ulang Keamanan Modern dengan Ekosistem Terintegrasi Berbasis AI dan IoT

Menjawab tantangan keamanan yang semakin kompleks di era digital,...

IHSG Bakal Uji Resistance Flow  

BRIEF.ID - Pengamat pasar modal Edhi Pranasidi mengatakan, Indeks...