BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada perdagangan Rabu (4/6/2025), dipicu aksi borong investor terhadap saham sektor pertambangan dan properti.
Pada awal sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka menguat 0,55% atau 38,42 ke level 7.083. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,74% atau 5,86 poin ke posisi 800,78.
Hingga pukul 11.30 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak di zona hijau dan berada di level 7.069. Selama 2 jam 30 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.094, dan level terendah di 7.060.
Data BEI menunjukkan, sebanyak 327 saham naik harga, 269 saham turun harga, dan 207 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 12,375 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 732.749 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp7,262 triliun.
Penguatan IHSG ditopang aksi borong investor terutama untuk saham-saham di sektor pertambangan dan properti. Saham pertambangan yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi, yaitu PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Sedangkan saham-saham properti yang melonjak harganya, antara lain PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Harga saham INCO terpantau naik 4,18% menjadi Rp3.470 per lembar, APLN melonjak 2,15% menjadi Rp95 per saham, ASRI naik 1,50% menjadi Rp135 per lembar, dan LPKR naik 1,19% menjadi Rp85 per saham.
Sentimen positif penguatan IHSG datang seiring pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut kebijakan tarif hanya sebagai alat negosiasi. Pernyataan itu, disampaikan Trump menanggapi keputusan Federal Court, yang menyatakan kebijakan tarif menyalahi ketentuan.
Selain itu, perang Rusia-Ukraina memasuki babak baru, setelah sama-sama menyepakati dibukanya kembali perundingan damai, yang sebelumnya tidak menghasilkan kemajuan.
Dari dalam negeri, paket stimulus pemerintah berupa bantuan sosial, subsidi gaji, hingga diskon tarif transportasi umum, menjadi sentimen positif bagi investor.
Meski demikian, pasar keuangan tetap sensitif, seiring rilis data ekonomi dunia dari negara-negara maju, termasuk keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve terkait suku bunga acuan.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat di kisaran level support 6.980 dan level resistance 7.100. (jea)