BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melonjak ke zona hijau imbas data pertumbuhan ekonomi Indonesia di trieulan III 2025, yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada hari ini, Rabu (5/11/2025).
Pada awal sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka melemah 0,34% atau 28,31 poin ke level 8.213. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,28% atau 2,36 poin ke posisi 839,48.
Meski demikian, IHSG berbalik menguat ke zona hijau seiring pengumuman BPS terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04% di triwulan III 2025. Hingga penutupan sesi I perdagangan di pukul 12:00 waktu JATS, IHSG terpantau menguat 0,26% atau 21,218 poin di level 8.263.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 349 saham turun harga, 266 saham naik harga, dan 192 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 22,323 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.289.000 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp8,576 triliun.
Meskipun banyak saham yang mengalami tekanan jual, sejumlah saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpantau aktif dikoleksi hingga mengalami kenaikan harga dan menopang pergerakan IHSG.
Beberapa saham BUMN yang aktif ditransaksikan, antara lain PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) naik 2,29% atau Rp80 menjadi Rp3.580 per lembar, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menguat 1,44% atau Rp40 menjadi Rp2.810 per lembar, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melesat 4,90% atau Rp60 menjadi Rp1.285 per lembar.
Meski melonjak ke zona hijau, IHDG diprediksi rawak terkoreksi di sesi II perdagangan, seiring tekanan jual terhadap sejumlah saham big cap, termasuk 4 saham bank besar, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Selain itu, tekanan dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS), turut mempengaruhi sentimen investor, yang cenderung mengalihkan modal dari emerging market ke US Treasury.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak variatif di kisaran level support 8.200 hingga level resistance 8.300. (jea)


