IHSG Melemah Tinggalkan Level 8.000, Investor Soroti Defisit RAPBN 2026

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Jumat (19/9/2025) melemah hingga meninggalkan level 8.000.

Pada awal sesi I perdagangan saham hari ini, IHSG dibuka terkoreksi 0,15% atau 12,23  poin ke level 7.996. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,51% aau 4,13 poin ke posisi 805,17.

Hingga pukul 10:30 WIB, IHSG terpantau bergerak fluktuatf dan berada di level 8,010. Sepanjang 1 jam 30 menit perdagangan, IHSFG sempat menyentuh level tertinggi bdi 8.036 dan level terendah di 7.983.

Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 249 saham naik harga, 356 saham turun harga, dan 186 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.

Volume saham yang ditransaksikan mencapai 14,315 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 942.073 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp7,749 triliun.

Pelemahan IHSG dipicu sentimen dari dalam dan luar negeri, yang membuat investor cenderung melakukan transaksi janga pendek (beli dan jual cepat) untuk membukukan cuan.

Dari dalam negeri, investor menyoroti revisi defisit RAPBN 2026 yang semakin diperlebar dari 2,48% menjadi 2,68% produk domestik bruto (PDB).

Pada Kamis (18/9/2025), Pemerintah dan DPR menyepakati perubahan postur RAPBN 2026 dengan defisit melebar menjadi Rp689,1 triliun, naik dari rencana awal Rp638,8 triliun.

Melebarnya defisit RAPBN tersebut dipicu belanja negara yang meningkat menjadi Rp3.842,7 triliun dari sebelumnya Rp3.786,5 triliun, sedangkan pendapatan hanya naik tipis ke Rp3.153,6 triliun dari Rp3.147,7 triliun.

Sementara dari mancanegara, investor menyoroti catatan rapat FOMC Federal Reserve (The Fed) yang mengindikasikan penurunan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) hanya sebanyak satu kali pada Tahun 2026, satu kali pada Tahun 2027, dan tidak ada pemangkasan pada Tahun 2028.

Outlook tersebut, membuat pelaku pasar kecewa, karena sangat berharapThe Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga lebih agresif pada tahun depan.

Meski demikian, tekanan pada IHSG terutama dipengaruhi sentimen dalam negeri mengingat Bursa Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (18.9.2025), diikuti oelh mayoritas bursa regional Asia pada perdagangan hari ini.

Bursa regional Asia matoritas menguat pada pembukaan perdagangan sesi pagi ini, antara lain indeks Nikkei naik 310,07 poin atau 0,68% ke level 45.613,50, dan indeks Strait Times menguat 4,17 poin atau 0,09 persen ke 4.316,13.

Di BEI, saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di berbagai sektor mengalami koreksi, terutama 3 bank besar, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan mendatar di kisaran level support 7.980 hingga level resistance di 8.030. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

BRI: Penempatan Dana Pemerintah Jaga Stabilitas Keuangan

BRIEF.ID – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menilai...

Rupiah Akhir Pekan Masih Melemah di Level Psikologis Rp16.500 per Dolar AS

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan akhir...

Tren Penurunan Berlanjut, Harga Emas Antam Terhempas dari Level Rp2.100.000 per Gram

BRIEF.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk...

Dekati Area Overbought, IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan...