BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak melemah seiring rilis inflasi Oktober 2024 pada hari ini, Jumat (1/11/2024).
Badan Pusat Statistis (BPS) hari ini mengumumkan inflasi Oktober 2024 tercatat sebesar 0,08% secara bulanan atau month to month (mtm), atau sebesar 1,71% secara tahunan (year on year/yoy), dan 0,82% sepanjang tahun ini atau year to date (ytd).
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG bergerak mendatar 0,00% atau melemah 0,22 poin ke level 7,573. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,21% atau 0,11 poin ke posisi 921,29.
Rilis inflasi yang diumumkan BPS tersebut membuat IHSG yang sebelumnya dibuka mendatar perlahan bergerak melemah, bahkan tertekan hingga menyentuh level terendah di 7.513.
Hingga pukul 10:30 waktu JATS, terpantau 382 saham mengalami penurunan harga, 158 saham naik harga, dan 215 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 7,559 miliar lembar, dengan frekuensi sebanyak 541.267 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp4,036 triliun.
Pelemahan IHSG juga mengikuti pergerakan bursa regional Asia yang sebagian besar melemah setelah keputusan Bank of Japan (BoJ) mempertahankan suku bunga acuan akibat ketidakpastian ekonomi, dan Biro Statistik Nasional Tiongkok mengungkapkan PMI manufaktur sebesar 50,1.
Bursa saham regional Asia hari ini dibuka bervariasi, antara lain indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo melemah 1,48% atau 186,59 poin ke level 39,090,80, dan indeks Straits Times di Bursa Singapura melemah 0,16% atau 16,36 poin ke posisi ke 3.541,97.
Selanjutnya indeks Hang Seng di Bursa Hong Kong menguat 0,47% atau 96,12 poin ke level 20.476,75, dan indeks Shanghai Composite di Bursa Shanghai menguat 0,16% atau 5,36 poin ke 3.260,87.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi melemah dan bergerak di kisaran level support 7.510 hingga level resistance 7.580.
No Comments