BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Kamis (24/10/2024), melemah imbas kekhawatiran investor terhadap ekonomi Tiongkok yang melambat.
Pada pembukaam perdagangan hari ini, IHSG terkoreksi 0,11% atau 8,89 poin ke level 7.778. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,19% atau 1,80 poin ke posisi 952,94.
Hingga pukul 10.30 waktu JATS, IHSG terpantau masih bergerak di zona merah, bahkan sempat menyentuh level terendah di 7.761. Sebanyak 219 saham naik harga, 293 saham turun harga, dan 249 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 10,629 miliar lembar, dengan frekuensi sebanyak 579.470 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp4.125 triliun.
Pelemahan IHSG dipicu prediksi sejumlah lembaga keuangan dunia termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
IMF dalam rilis data ekonomi terbaru memangkas pertumbuhan ekonomi Tiongkok, juga Jepang dan zona Euro. Meski demikian, IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) untuk tahun 2024.
Selain itu, pelemahan IHSG juga dipengaruhi kenaikan yield atau imbal hasil Obligasi AS, yang memicu arus modal keluar (capital outflow) dari emerging market, termasuk dari BEI.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG berpotensi melemah tipis, setelah mengalami lonjakan sejak 11 Oktober 2024. IHSG diperkirakan bergerak di level support 7.760 hingga resistance di 7.795.
Sementara itu, bursa saham regional Asia dibuka bercariasi pada perdagangan hari ini. Indeks Nikei 225 di Bursa Tokyo menguat 0,22% atau 83,50 poin ke level 38.188,39, begitu juga indeks Strait Times di Bursa Singapura yang dibuka naik 0,25% atau 9,13 poin ke posisi 3.609,91.
Sedangkan indeks Shanghai Composite di Bursa Shanghai melemah 1,19% atau 246,12 poin ke level 20.514,02, begitu juga indeks Hang Seng di Bursa Hong Kong terkoreksi 0,72% atau 23,91 poin ke posisi 3.278,88.
No Comments