BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak variatif seiring sikap investor yang menunggu data inflasi Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (11/12/2024).
Pada awal sesi I perdagangan bursa hari ini, IHSG dibuka menguat 0,13% atau 9,58 poin ke level 7.462. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,04% atau 0,32 poin ke posisi 890,20.
Hingga pukul 10:30 waktu JATS, IHSG terpantau masih berada di zona hijau, meskipun sempat berbalik arah ke zona merah beberapa saat setelah perdagangan saham dibuka. IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi di 7.530, dan level terendah di 7.444.
Berdasarkan data perdagangan BEI, terpantau 307 saham naik harga, 223 saham turun harga, dan 247 saham tidak mengalami perubahan harga alias stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 9,862 miliar lembar, dengan frekuensi sebanyak 576.094 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp8,357 triliun.
Meski berada di zona hijau, IHSG diprediksi mengalami koreksi terbatas, seiring rilis data inflasi AS pada November 2024, yang akan dirilis hari ini. Diperkirakan inflasi inti AS naik 0,3% pada November 2024, atau 2,7% dalam 12 bulan terakhir.
Hal itu, mengikuti pergerakan bursa AS atau Wall Street yang ditutup terkoreksi pada perdagangan Selasa (10/12/2024), dan bursa regional yang mayoritas melemah pada perdagangan hari ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini dibuka bervariasi, antara lain indeks
indeks Shanghai Composite di Bursa Shanghai menguat 0,26% atau 8,92 poin ke level 3.431,58.
Sedangkan indeks Nikkei 225 di Bursa Tokyo melemah 0,39% atau 152,11 poin ke level 39.215,40, begitu juga indeks Straits Times di Bursa Singapura terkoreksi 0,28% atau 10,86 poin ke 3.802,69.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran level support 7.455 dan level resistance 7.520.