BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/11/2025) mencetak rekor baru setelah membukukan kenaikan 155 poin atau 1,85% ke level 8.570, dengan nilai transaksi mencapai Rp 45,65 triliun.
Sektor properti memimpin kenaikan sebesar 3,93% dan sektor kesehatan menjadi satu-satunya yang melemah yaitu 0,10%. Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 516,56 juta lot saham. Saham top gainers, di antaranya DOOH, BHMS, DGNS, BOGA, INET, PKPK, SOTS. Saham teraktif: BRMS, INET, BUMI, BREN, CUAN, WIFI, DOOH.
Bursa Asia cerah setelah bergerak positif seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pada Desember. MSCI Asia ex-Japan naik 1%.
Laporan D’Origin menyebutkan, market saham Asia berada di zona optimistis bersama-sama dengan pasar global pada perdagangan hari Senin (24/11/2025). Investor terhibur oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pada bulan Desember.
Meskipun demikian para pembuat kebijakan masih memiliki pandangan yang berbeda mengenai langkah tersebut. Perkembangan geopolitik juga menjadi sorotan utama.
Amerika Serikat (AS) dan Ukraina akan melanjutkan rencana untuk mengakhiri perang dengan Rusia setelah sepakat untuk mengubah proposal sebelumnya yang secara luas dianggap terlalu menguntungkan Moskow.
Pasar saham global mengalami masa sulit pekan lalu. Sebagian didorong oleh kekhawatiran atas valuasi teknologi yang tinggi. Sesi perdagangan hari Senin di Asia memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi saham.
Dorongan terbaru datang setelah pernyataan dari pembuat kebijakan The Fed yang berpengaruh, John Williams. Dia mengatakan pada Jumat lalu bahwa suku bunga dapat turun “dalam waktu dekat”, meningkatkan kemungkinan pelonggaran lebih lanjut pada bulan Desember.
“Kami memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga lagi pada bulan Desember, diikuti oleh dua langkah lagi pada bulan Maret dan Juni 2026 yang akan membuat suku bunga acuan menjadi 3-3,25%,” kata kepala ekonom Goldman Sachs, Jan Hatzius, dalam sebuah catatan.
Kontrak berjangka The Fed Funds sekarang menunjukkan peluang sekitar 60% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan.
Perdagangan relatif sepi karena pasar Jepang tutup untuk liburan. Tetapi indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1%. Indeks Kospi yang sarat teknologi Korea Selatan juga menguat.
Di Tiongkok, indeks blue-chip CSI300 naik. Sementara Indeks Komposit Shanghai naik 0,3%, meskipun saham-saham terkait chip mengalami aksi jual setelah laporan Reuters bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan Nvidia menjual chip H200 ke Tiongkok.
Minggu lalu, pasar Asia menurun secara menyeluruh karena para pedagang meninggalkan saham teknologi. Saham-saham tekno besar seperti Softbank, Samsung Electronics, dan Baidu jatuh.
Bursa Eropa dibuka hijau mengikuti reli global. Peluang pemotongan suku bunga Desember mencapai 69,3%. (nov)


