BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak fluktuatif seiring aksi wait and see investor yang mencermati laporan keuangan triwulan II 2025 emiten (perusahaan tercatat).
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat tipis 0,15% atau 11,48 poin ke level 7.542,38. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,19% atau 1,55 poin ke posisi 798,25.
Hingga pukul 10:15 waktu JATS, IHSG terpantau masih berada di zona hijau dan berada di level 7.533. Sepanjang 1 jam 15 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.546 dan level terendah di 7.515.
Data BEI menunnukkan sebanyak 223 saham naik harga, 320 saham turun harga, dan 242 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 9.821 miliar lembar, dengan frekuensi sebanyak 577.202 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp[p4,541 triliun.
Pergerakan IHSG terpantau sangat fluktuatf, sejak dimulainya sesi I perdagangan, dengan tekanan terbesar terjadi pada saham-saham pertambangan dan perbankan, yang mayoritas berada di zona merah.
Meski banyak saham mengalami tekanan harga, namun aksi beli yang dilancarkan investor terutama pada saham-saham potesial dengan kapitalisasi besar di bursa. Salah satunya adalah saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), yang terpantau nail 0,81% atau Rp75 menjadi Rp9.350 per lembar.
Pelaku pasar nampaknya melakukan pembelian saham secara terbatas dengan mencermati laporan keuangan riwulan II 2025 emiten yang akan dirilis di mulai akhir Juli 2024.
Selain itu, investor juga masih mencermati kelanjutan negosiassi perdagangan AS dan Indonesia, terutama rincian terkait tarif impor 19% produk Indonesia ke negeri Paman Sam.
Untuk perdagangaan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dan rawan koreksi di kisaran level support 7.515 dan lvel resistance 7.550. (jea)