BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan rawan terkoreksi setelah turun 37,03 poin atau 0,54%) pada penutupan perdagangan Rabu, 25 Juni 2025.
Disebut-sebut, faktor eksternal masih menjadi penggerak utama sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG. Jika Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed menaikkan suku bunga, maka investor global akan mengalihkan dana ke aset aman di AS.
Kondisi ini, tentu akan berakibat terjadinya tekanan di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sebab tidak tertutup kemungkinan akan terjadi outflow dana asing yang berdampak IHSG turun. Bahkan, pernyataan hawkish pejabat The Fed, juga berpotensi pasar terpukul.
Selain itu, dunia masih menyimpan ketegangan geopolitik, seperti perang Rusia-Ukraina, konflik Israel-Hamas, Israel – Iran, dan ketegangan Tiongkok AS soal Taiwan atau teknologi.
Ketegangan-ketegangan ini berpotensi menciptakan ketidakpastian yang menyebabkan investor menghindari risiko (risk of mood).
Ditambah lagi krisis finansial di negara-negara Eropa dan AS. Investor khawatir atas likuiditas dan stabilitas sistem ekonomi.
Sektor sensitif seperti perbankan, komoditas, dan manufaktur akan terpukul lebih awal. Nilai tukar Rupiah juga akan melemah sehingga menekan saham berorientasi impor atau berutang dalam mata uang dolar.
Pilarmas Investindo merekomendasikan mengoleksi saham-saham PT Surya Internusa Semesta Tbk (SSIA) yang targetnya Rp 1.600 per lembar. Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang diprediksi bakal menuju level Rp 720 per lembar, dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ).
Selain itu, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Sentul City Tbk (BKSL), dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham untuk dibeli, di antaranya ULTJ yang ditargetkan akan menembus ke level 1.380-1.400, PT Sarana Menara Nusantara Tbk yang ditutup di level 494 pada Rabu (25/6/2025) akan menuju Rp 520-530 per lembar.
Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk juga direkomendasikan untuk beli. (nov)