BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (13/6/2025) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi cenderung melemah dan fluktuatif pada rentang 7.150–7.250, dengan risiko koreksi terbuka hingga 7.136–7.009.
Secara teknikal, indikator MACD mengalir negatif dan garis sinyal melebar, menunjukkan tren melemah. Sementara itu, stochastic RSI berada di area pivot, sehingga memberikan peluang tren masih tidak stabil.
Investor disarankan mencermati saham-saham pilihan pada sektor konstruksi, seperti SMGR, PTPP, ADHI, dan INTP) dan yang berpotensi rebound teknikal (AADI, BRIS, HRTA, dan RAJA).
Analis pada Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan pergerakan IHSG di kisaran 7.150–7.250 dengan tetap mengantisipasi data konsumen Amerika Serikat (Michigan Sentiment) dan data industri Eropa–Asia.
Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas melihat adanya tekanan jual yang masih dominan, dengan support di level 7.136 dan 7.009, serta resistance di 7.263–7.324.
Disebutkan bahwa sumber tekanan adalah tarif AS–Tiongkok yang masih tinggi (AS 55%, Tiongkok 10%) serta data ekonomi global yang beragam (Michigan Sentiment, inflasi Jerman, dan produksi industri Jepang).
Sentimen di dalam negeri adalah terkait data penjualan ritel April 2025 yang diperkirakan melambat ke 2,1% YoY, dan Indeks Keyakinan Konsumen turun ke level 117,5, yang mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat.
Nilai tukar Rupiah mengalami penguatan tipis dan ada sedikit optimisme terkait deeskalasi perang dagang, meski efeknya masih belum signifikan.
Rekomendasi saham hari ini, Phintraco Sekuritas: SMGR, PTPP, ADHI, INTP, CPIN. Kiwoom Sekuritas: RAJA dengan area support Rp 2.600 dan resistance Rp 3.300 untuk perdagangan spekulatif. MNC Sekuritas: AADI, BRIS, HRTA, dan PNLF sebagai kandidat menarik di tengah koreksi. (nov)