IHSG Diperkirakan Menguat

BRIEF.ID – Berbagai pemberitaan negatif terkait situasi keamanan dan  politik di Indonesia,  masih membebani sentimen dalam berinvestasi di pasar modal. Investor berharap langkah tegas pemerintah untuk mengatasi kemelut di negeri ini dapat memulihkan iklim investasi sehingga makin kondusif.

Di sisi lain,  investor  terus mencermati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang perkirakan pada perdagangan Senin (1/9/2025) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi menguat. Apalagi,  jika aksi jual dan profit taking  tidak dapat menembus support flow di angka 7.744 – 7.732.

Demikian diungkapkan pengamat pasar modal Edhi Adhyanugraha Pranasidhi di Jakarta, Senin (1/9/2025). Ia mengatakan,  pergerakan  nilai tukar rupiah dalam sepekan terakhir bergerak pada rentang Rp 16.245  – Rp 16.490  per  dolar Amerika Serikat (AS).

Hal  ini menunjukkan bahwa mata uang rupiah masih menjaga resiliensinya mengingat cadangan devisa negara  mencapai US$ 152 miliar ditambah lagi, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan aparat keamanan dari TNI dan   Polri menindak tegas pelaku kerusuhan.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS), pada Senin (1/9/2025) akan mengumumkan data inflasi bulan Agustus 2025, yang diperkirakan secara bulanan akan naik antara 0,25% – 0,4% dan secara tahunan naik di kasaran  2,32% – 2,41%.

“Jika melihat  inflasi disaat krisis tahun 1998 yang mencapai 82,40%,  pada kerusuhan saat ini inflasi hingga  bulan depan, diperkirakan masih normal,” jelas Edhi.

Secara umum, kata Edhi,  Indonesia  memerlukan inflasi yang moderat antara 2,50% dan 3,50% untuk menunjukkan bahwa daya beli sudah membaik, sementara laju kenaikan harga tetap terjaga disaat Bank Indonesia (BI) menurunkan kembali suku bunga, pada bulan ini.

Dari AS dilaporkan,  investor global terus mencermati data perubahan tenaga kerja selain sektor pertanian (non-farm payroll/NFP) pada Jumat mendatang, yang akan menjadi konsideran paling penting bagi The Fed disaat menentukan kebijakan suku bunga, pada 16-17 September 2025.

Rupiah pagi ini, diperdagangkan pada angka Rp 16.472 per  dolar AS dibandingkan pada Jumat (29/8/2025) yang sebesar Rp 16.348 per  dolar AS.

Harga emas  menguat menjadi US$ 3,444  per troy ons, dibandingkan US$ 3.3419  per troy ons, Jumat (29/8/2025) pagi. Harga batu bara untuk pengiriman Oktober di pasar berjangka Newcastle melemah 0,27% ke posisi US$ 110,45  per metrik ton.

Edhi merekomendasikan saham ANTM, BBCA, BRPT, BBRI, TLKM, PSAB, BRMS, TOBA, MIDI, dan DKFT.  (Nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Review Isu Sepekan: Demo Meluas, Pasar Keuangan Tertekan, hingga Peluncuran Patriot Bond dan Arah Kebijakan Politik

BRIEF.ID — Kondisi Indonesia dalam sepekan terakhir diwarnai oleh...

IHSG Perlahan Menanjak Setelah Jatuh ke Level 7.500, Saham Lapis Kedua Jadi Penopang

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Peta Risiko Perjalanan Nasional 1 September 2025: Jakarta Siaga, Jawa Masuk Zona Waspada

BRIEF.ID — Situasi keamanan di sejumlah wilayah Indonesia mendapat...

Rupiah Loyo Tembus Rp16.500, Arus Capital Outflow Melonjak

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah loyo menembus level...