BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di level 8.640,20 atau naik 0,33%) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/12/2025).
Sektor industrial membukukan penguatan terbesar dan sektor basic materials mengalami koreksi terbesar. Secara teknikal, Stochastic RSI bergerak menguat di area pivot.
Laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Jumat (5/12/2025) menunjukkan bahwa histogram MACD masih bertahan di area positif sehingga IHSG diperkirakan kembali menguji level resistance di 8.650-8.670 pada perdagangan Jumat (5/12/2025). Saham yang diunggulkan, di antaranya BBRI, SSIA, ULTJ, MYOR, dan ERAA.
Sementara itu, Rupiah ditutup melemah ke level Rp 16.653 per dolar AS, pada penutupan perdagangan (4/12/2025), di tengah kecenderungan penguatan Dolar AS terhadap mata uang negara-negara di Kawasan Asia.
“Investor akan mencermati data cadangan devisa bulan November 2025 yang akan dirilis, Jumat (5/12/2025),” demikian disebutkan dalam laporan itu .
Bencana banjir bandang di Sumatera dikhawatirkan berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal IV-2025 meski tidak signifikan.
“Beberapa ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi di Kuartal IV-2025 lebih rendah dari proyeksi yang ditargetkan pemerintah yang di kisaran 5,6%-5,7%,” kata laporan itu.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membantah akan menarik kembali dana senilai Rp 276 triliun yang telah ditempatkan di Himbara dan satu BPD, serta memastikan bahwa seluruh dana tersebut tetap digunakan untuk mendorong ekspansi kredit dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu, mayoritas indeks di bursa Asia ditutup menguat, pada Kamis (4/12/2025), didorong oleh ekspektasi kebijakan moneter The Fed yang lebih dovish.
Indeks di bursa Eropa dibuka menguat. Negosiasi perdamaian Ukraina-Rusia berlanjut kembali, setelah diskusi antara Rusia dan AS gagal mencapai kesepakatan pada Selasa (2/12/2025).


