BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak fluktuatif seiring meredanya kekhawatiran investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia.
Pada Kamis (11/9/2025), IHSG ditutup menguat di level 7.747,91 atau naik 48,90 poin (0,64%) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/9/2025).
Laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis Jumat (12/9/2025) menyatakan bahwa meredanya kekhawatiran atas prospek ekonomi serta membaiknya kondisi politik dan keamanan, membuat IHSG berlanjut menguat. Phintraco Sekuritas merekomendasikan investor mengoleksi saham ESSA, BTPS, SMGR, KLBF, dan TAPG.
Data penjualan ritel domestik pada Juli 2025 tumbuh 4,7% YoY, berakselerasi dari kenaikan 1,3% YoY di Juni 2025.
“Ini adalah kenaikan selama tiga bulan berturut-turut dan merupakan pertumbuhan tercepat sejak Maret 2025, yang disinyalir seiring dengan adanya stimulus dari pemerintah dan turunnya BI Rate,” demikian dikutip dari laporan Phintraco Sekuritas.
Dari Inggris dilaporkan bahwa pada Jumat (12/9/2025), investor akan mencermati data GDP bulan Juli 2025 yang diperkirakan tumbuh 0% MoM, setelah pada bulan Juni 2025 tumbuh 0,4% MoM.
Sedangkan secara YoY diperkirakan tumbuh 1,5% YoY dari 1,4% YoY di Juni 2025. Dari Amerika Serikat (AS) dilaporkan, pada Jumat (12/9/2025), investor akan mencermati indeks Michigan Consumer Sentiment Preliminary September 2025, yang diperkirakan turun ke level 58, setelah pada Agustus 2025 turun tajam ke 58,2 dari 61,7 di Juli 2025 yang merupakan level tertinggi selama lima bulan terakhir.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk Golden Cross di area oversold dan mulai terjadi penyempitan negative slope MACD. Meskipun demikian terjadi tekanan jual pada volume dan IHSG masih di bawah MA20. Diperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif pada kisaran level 7.700-7.850 pada perdagangan Jumat (12/9/2025). (Nov)