BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak mendatar cenderung melemah seiring rilis data cadangan devisa yang tergerus pada Juli 2025.
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,57% atau 42,59 poin ke level 7.546. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,91% atau 7,16 poin ke posisi 796,75.
Meski IHSG terpantau mash berada di zona hijau, namun pergerakannya cenderung melemah seiring rilis data cadangan devisa per Juli 2025, yang diumumkan Bank Indonesia (BI).
Hingga pukul 11:45 waktu JATS, IHSG terpantau berada di level 7.535. Sepanjang 2 jam 45 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.580, dan level terendah di 7.531.
Data perdagangan BEI menunjukkan, sebanyak 352 saham turun harga, 242saham naik harga, dan 207 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 19,017 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 1.152.048 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp9,120 triliun.
Pergerakan IHSG cenderung melemah, seiring pengumuman BI terkait data cadangan devisa per Juli 2025 yang menunjukkan penurunan. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi menyampaikan posisi cadangan devisa mencapai US$152 miliar per Juli 2025.
Meskipun turun dari posisi US$152,6 miliar pada Juni 2025, lanjutnya, cadangan devisa tersebut dinilai tetap memadai untuk menjaga stabilitas makroekonomi.
Menurut Ramdan, posisi cadangan devisa Juli 2025 yang berkurang sekitar US$600 juta dari posisi Juni 2025, antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak mendatar di zona hijau di kisaran level support 7.510 hingga level resistance 7.580. (jea)