BRIEF.ID – Setelah mengalami penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal menguji level resistance pada kisaran 2.700 – 7.250 setelah reli penguatan dalam sepekan terakhir.
Pada perdagangan Rabu (16/7/2025), IHSG ditutup menguat ke level 7.192, 02 atau naik +0,72%) seiring adanya sentimen positif dari kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terkait penurunan tarif resiprokal menjadi 19% dari sebelumnya 32%.
Selain itu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan BI Rate ke level 5,25%. Kedua sentimen positif itu menjadi faktor pendorong penguatan indeks.
Berdasarkan data Phintraco Sekuritas, secara teknikal indikator MACD masih melanjutkan pelebaran positive slope. Jika IHSG mampu bertahan di atas level 7.150, IHSG diperkirakan masih berpotensi menguji level resistance di 7.200-7.250. Sebaliknya, waspadai profit taking, jika tertahan di bawah 7.200. Mengingat Stochastic RSI telah memasuki overbought area.
Dari pasar Global, investor menantikan rilis data Unemployment Rate di Inggris pada bulan Juni 2025 (17/6/2025) yang diperkirakan stabil di kisaran level 4,6%. Dari Euro Area, pada Kamis (17/6/2025) akan dirilis data inflasi Juni 2025 yang diperkirakan naik menjadi 2% dari 1,9% pada Mei 2025. Sedangkan dari AS, pada Kamis (17/6/2025) akan dirilis data Retail Sales bulan Juni 2025 yang diperkirakan naik 0,1% MoM dari – 0,9% MoM di Mei 2025.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan investor mencermati saham-saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). (nov)