IHSG Berpotensi Konsolidasi, Cermati Saham  ARTO, BBYB, CPIN, JSMR, ANTM, dan AUTO

BRIEF.ID – Di tengah penantian hasil  Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), upaya stabilitas nilai tukar, dan  tingginya permintaan kredit disaat suku bunga tinggi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/9/2024) diperkirakan berpotensi konsolidasi di rentang 7.800 – 7.500, pivot  7.800, dan support 7.750.

Pada perdagangan Selasa (17/9/2024) IHSG ditutup menguat di level 7.831  atau naik   0,252%). Penguatan ini ditopang  neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 2,90 miliar, pada Agustus 2024.

“Surplus ini juga melanjutkan tren positif yang  terjadi selama 52 bulan berturut-turut. Secara teknikal, terbentuk doji star yang tervalidasi dengan adanya pergerakan yang sideawayas pada slope MACD sehingga IHSG berpotensi konsolidasi pada rentang 7.800-7.850,” demikian hasil riset Phintraco Sekuritas, yang dirilis Rabu (18/9/2024).

Sementara itu, saham-saham yang direkomendasikan untuk dicermati adalah ARTO, BBYB, CPIN, JSMR, ANTM, dan AUTO

Menurut Phintraco Sekuritas, dari global, pasar akan menantikan rilis data inflasi Inggris yang diperkirakan akan turun tipis menjadi 2,10% YoY dari 2,20% YoY.

Meskipun inflasi diperkirakan menurun, rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) pekan lalu menunjukan tanda-tanda pemulihan dengan pertumbuhan yang sedikit positif setelah sebelumnya mengalami kontraksi. Selain itu, Eropa juga akan merilis data inflasi yang diperkirakan turun ke 2,20% YoY dari 2,60% YoY.

Sementara itu, dari dalam negeri, pasar akan menantikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, yang diperkirakan masih  mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25%, sesuai  fokus BI dalam menstabilisasi nilai tukar rupiah pada kuartal ketiga.

Selain itu, di hari yang sama akan merilis data pertumbuhan kredit, sebagai informasi pertumbuhan kredit pada bulan Juli berada pada level 12,50% YoY melanjutkan tren pertumbuhan double digit sepanjang 2024. Pertumbuhan ini menunjukan menunjukkan demand kredit yang cukup masif dikala tingkat suku bunga tinggi.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Jerome Powell Keluhkan Pasar Tenaga Kerja AS

BRIEF.ID - Bank sentral Amerika Serikat  atau Federal Reserve...

Investor Sambut Positif Keputusan RDG BI, IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdangangan...

Review Pasar Global, Indeks Wall Street Ditutup Mixed

BRIEF.ID - Indeks di Wall Street ditutup mixed pada...

Menko Polkam Djamari Chaniago Gunakan Sisa Umur, Mengabdi pada Bangsa dan Negara

BRIEF.ID – Suasana hikmat mewarnai Istana Negara, Jakarta, ketika...