BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/9/2025) diprediksi berpeluang melanjutkan penguatan.
Berdasarkan laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis Senin (15/9/2025), secara teknikal, indikator Stochastic RSI mengindikasikan reversal dan negative slope MACD mulai menyempit.
IHSG juga ditutup di atas level MA20. Diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan dan menguji level 7.980-8.000, pada pekan ini. Investor disarankan untuk mencermati saham sektor pertambangan dan perbankan, di antaranya INCO, BMRI, TINS, KRAS, CLEO, dan BRIS.
Seperti diberitakan, pada pekan lalu indeks di bursa Wall Street ditutup menguat, meskipun pada perdagangan Jumat (12/9/2025) ditutup beragam. Data PPI dan initial claims yang melemah meningkatkan ekspektasi akan penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan pekan ini, meskipun data CPI sedikit lebih tinggi dari estimasi.
Indeks Michigan Consumer Sentiment September 2025 turun ke 55.4 dari 58.2 di Agustus 2025. Ini merupakan level terendah dalam empat bulan terakhir.
Pada pekan ini, fokus perhatian pasar adalah keputusan kebijakan moneter beberapa bank sentral di dunia, di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi, utang dan perdagangan. Menurut konsensus, The Fed pada pertemuan 16-17 September 2025 waktu AS akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,0%-4,25% dari 4,25%-4,50%.
The Fed juga akan menyampaikan proyeksi ekonomi. Bank of Japan, Bank of England dan Bank of Canada juga akan membahas kebijakan moneter masing-masing pada pekan ini.
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan diselenggarakan pada 16-17 September 2025 diperkirakan masih mempertahankan BI Rate tetap pada level 5%.
Sementara itu, pejabat AS dan Tiongkok dijadwalkan akan melanjutkan negosiasi dagang di Madrid, Spanyol, pada pekan ini. (nov)