BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis (8/8/2024), bergerak mixed dipengaruhi sentimen resesi Amerika Serikat (AS).
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG menguat tipis 0,01% atau 0,61 poin ke level 7.212. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,02% atau 0,15 poin ke posisi 903,93.
Hanya beberapa saat setelah pembukaan perdagangan, IHSG langsung merosot ke zona merah dan sempat menyentuh level terendah di 7.183.
Hingga pukul 10.00 waktu JATS, pergerakan IHSG perlahan kembali ke zona hijau dan sempat menyentuh level tertinggi di 7.234.
Pergerakan IHSG hari ii dipengaruhi sentimen resesi Amerika Serikat (AS), seiring prediksi pelaku pasar terkait rilis data pengangguran mingguan yang diperkirakan bertambah.
Selain itu, penurunan neraca perdagangan China menjadi US$84,65 miliar per Juli 2024 dibandingkan US$99,05 miliar pada Juni 2024, juga turut memberi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG.
Hal itu, membuat bursa saham regional mayoritas dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Indeks Nikkei di Bursa Tokyo turun 1,07% atau 373,80 poin ke level 34.715,80, dan indeks Hang Seng di Bursa Hong Kong melemah 0,75% atau 125,88 poin ke 16.751,97.
Begitu juga dengan indeks Shanghai terkoreksi 0,43% atau 12,44 poin ke level 2.857,38, dan indeks Straits Times di Bursa Singapura melemah 0,06% atau 1,82 poin ke posisi 3.247,89.
Meski demikian, pergerakan IHSG yang berbalik ke zona hijau ditopang sentimen positif dari dalam negeri, yakni penguatan rupiah dan rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2024 yang diperkirakan masih berada level optimis.
Penguatan rupiah dan optimisme pelaku pasar terhadap IKK Juli 2024 mampu menahan IHSG di zona hijau, meskipun capital outflow dari bursa masih terjadi.
No Comments