BRIEF.ID – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah berharap otoritas bursa dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memberikan respons yang baik untuk menenangkan pasar saham, menyusul penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 7%, hingga mencapai level 6.084, pada Selasa (18/3/2025) pukul 11.50 WIB
Di sisi lain, Said Abdullah meminta pelaku pasar tetap tenang menyikapi situasi penurunan IHSG, yang dinilai paling sejak merebaknya pandemi Covid-19, pada tahun 2020.
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga sempat memberlakukan penghentian sementara perdagangan (trading halt) setelah IHSG turun lebih dari 5%
“Dari sisi KSSK, perlu menyampaikan bauran kebijakan sektor moneter dan fiskal yang memperkuat pasar keuangan kita,” ujar Said di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Harian Financial Times melaporkan, penurunan IHSG menjadikannya salah satu indeks dengan kinerja terburuk secara global tahun ini, di mana penurunan mencapai 14,2% sejak awal tahun.
Disebutkan, sejumlah faktor yang mempengaruhi penurunan IHSG antara lain, pelemahan konsumsi domestik, yang dipicu penurunan daya beli dan kepercayaan konsumen.
Selain itu, program sosial pemerintah yang mahal. Program pemberian makan bergizi gratis nasional untuk anak sekolah dan ibu hamil yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto, diperkirakan menelan biaya US$ 28 miliar per tahun sehingga menambah tekanan pada keuangan negara.
Ditambah lagi, penurunan penerimaan pajak hingga 30% dan defisit mencapai Rp 31,2 triliun dalam dua bulan pertama tahun ini, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pelebaran utang pemerintah.
Di samping itu, sejumlah kasus korupsi besar di Indonesia, yang menurunkan kepercayaan investor terhadap pasar di dalam negeri.
Namun, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, meskipun terjadi volatilitas di pasar saham. (nov)