BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok lebih dari 1%, karena investor khawatir dengan ancaman tarif 100% dari Amerika Serikat (AS) terhadap produk Tiiongkok.
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 1,07% atau 88,21 poin ke levl 8.169. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 terpangkas 1,19% atau 9,45 poin ke posisi 784,16.
Hingga pukul 11:30 waktu JATS, IHSG terpantau bergerak variatif dan berada di level 8.250. Sepanjang 2 jam 30 menit perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.288, dan level terendah 8.133.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 412 saham turun harga, 258 saham naik harga, dan 132 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 21,645 miliar lembar, dengan frekuensi sebanyak 1.619.726 kali, dan nilai transaksi sebessar Rp13,713 triliun.
Pelemahan IHSG mengikuti pergerakan Bursa Wall Street yang melemah tajam pada penutupan perdagangan saham akhir pekan lalu, seiring ancaman baru Presiden AS, Donald Trump, terkait tarif barang impor dari Tiongkok.
Presiden Trump menyatkan akan memberlakukan tarif 100% untuk barang impordari Tiongkok, dan akan memperketat kontrol ekspor untuk perangkat lunak penting buatan AS, mulai 1 November 2025.
Tak hanya itu, Presiden Trump juga menyatakan tak ada alasan yang kuat untuk merealisasikan rencana pertemuan dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
Pernyataan itu, membuat pelaku pasar khawatir dengan eskalasi tensi perang dagang AS-Tiongkok, mengingat perundingan perdagangan antarkedua negara ad kuasa itu tak kunjung mencapai kesepakatan.
Saham sektor konsumsi dan keuangan di BEI mengalami tekanan terbesar, antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), sehingga menjadi pemberat IHSG pada perdagangan hari ini.
Adapun saham UNVR terpantau melemah hingga 3,68% atau Rp70 menjadi Rp1.830 per lembar. Sedangkan BBCA melemah 0,68% atau Rp50 menjadi Rp7.350 per saham.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak variatif dengan kecenderungan melemah di kisaran level support 8.150 hingga level resistance 8.280. (jea)