BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (17/1/2025), terperosok ke zona merah setelah sempat dibuka menguat.
Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat tipis 0,09% atau 6,74 poin ke level 7.114. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,11% atau 0,92 poin ke posisi 826,94.
Meski demikian, IHSG perlahan berbalik arah dan terperosok ke zona merah. Hingga pukul 10:00 waktu JATS, IHSG terpantau berada di level 7.100, dan sempat menyentuh level terendah di 7.084.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 203 saham naik harga, 316 saham turun harga, dan 250 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 5,619 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 506.902 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp3,351 triliun.
IHSG diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini, dipicu sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.
Perjanjian gencatan senjata yang disepakati Israel dan Hamas lewat mediasi AS terancam batal, sehingga memunculkan ketegangan baru terkait konflik di Timur Tengah.
Di sisi lain, turunnya indeks dolar dan imbal hasil (yield) US Treasury juga membuat arus modal asing keluar (capital outflow) dari emerging market termasuk Indonesia terus berlanjut.
Pelaku pasar juga cenderung bersikap wait and see terhadap data pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) Tiongkok pada kuartal IV 2024, yang akan diumumkan hari ini.
PDB Tiongkok diperkirakan tumbuh menjadi 5,1 persen% secara tahunan atau year on year (yoy), dibandingkan kuartal III 2024 yang sebesar 4,6% (yoy).
Sementara dari dalam negeri, sentimen positif terkait penurunan suku bunga Bank Indonesia atau BI-Rate menjadi 5,75% masih berlanjut, ditandai dengan aksi borong saham-saham unggulan, terutama di sektor konstruksi dan pertambangan, sehingga mampu meredam pelemahan IHSG.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran level support 7.090 hingga level resistance 7.115.