IHSG Akhir Pekan Bergerak Variatif Jelang Rilis Cadangan Devisa

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan akhir pekan, Jumat (6/12/2024), bergerak variatif menjelang rilis cadangan devisa Indonesia.

Pada awal sesi I perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 0,22% atau 16,23 poin ke level 7.297. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,45% atau 3,90 poin ke posisi 870,55.

Namun beberapa saat kemudian, IHSG perlahan bergerak bebalik arah ke zona hijau. Hingga pukul 9:30 waktu JATS, IHSG terpantau berada di level 7.325, bahkan sempat menyentuh level tertinggi di 7.335.

Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 235 saham naik harga, 216 saham turun harga, dan 189 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.

Volume saham yang ditransaksikan mencapai 4,826 miliar lembar, dengan frekuensi sebanyak 282.595 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp1,934 triliun.

Sejumlah saham unggulan turun harga akibat tekanan jual, terutama PT Astra International Tbk (ASII), yang turun 1,44% atau Rp75 menjadi Rp5.125 per saham, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 1,22% atau Rp125 menjadi Rp10.125 per saham.

Penguatan IHSG dipicu sentimen pelaku pasar terhadap rilis data cadangan devisa periode November 2024 yang akan dirilis Bank Indonesia (BO) pada hari ini.

Sementara dari sentimen global, pelaku pasar optimistis dengan data ketenagakerjaan utama Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis hari ini. Data konsensus memperkirakan ekonomi AS menambah sekitar 214.000 pekerjaan pada November 2024.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat di level support 7.300 dan level resistance 7.340.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Presiden Prabowo Tiba di Tanah Air dari Bangkok

BRIEF.ID - Presiden Prabowo Subianto tiba di Tanah Air,...

Indonesia-Thailand Perkuat Kerja Sama Bilateral

BRIEF.ID - Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Thailand memperkuat...

Dolar AS Masuki Era Suram, Rupiah Diprediksi Menguat ke Rp15.200 di Semester II 2025

BRIEF.ID - Mata uang negara-negara emerging market termasuk rupiah...

Menyoroti Strategi Trump Mengubah Peta Ekonomi dan Politik Dunia dengan Diplomasi Bisnis

BRIEF.ID - Gaya kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald...