BRIEF.ID – PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menegaskan komitmennya memperkuat sinergisitas untuk memulihkan kepercayaan masyarakat pada industri asuransi nasional.
Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja mengungkapkan, IFG konsisten mengembangkan bisnis yang fokus pada proteksi, mengedepankan pengelolaan yang sehat, dan tepat.
“Industri asuransi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dihadapkan pada tantangan cukup berat, yang berimbas pada kepercayaan masyarakat,” kata Harjanto saat menjadi pembicara pada BNI Investor Daily Summit 2023, pada sesi “Insuring Indonesia: Revitalizing Indonesia’s Insurance Industry” di Jakarta, Rabu (25/10/2023)
Ia mengatakan, IFG sebagai perusahaan asuransi milik pemerintah, terus berupaya mengatasi permasalahan yang disebabkan faktor model bisnis yang berbasis produk investasi menjanjikan imbal hasil relatif tinggi untuk jangka panjang, manajemen risiko dan tata kelola pengelolaan investasi kurang memadai, serta minimnya sharing pemahaman dalam proses penjualan produk asuransi.
“Ini menjadi catatan dan pelajaran IFG Life sebagai perusahaan asuransi jiwa yang relatif baru. Kami mengembangkan model bisnis yang tepat, berkelanjutan, dan sesuai nilai-nilai tata kelola yang baik. IFG Life didirikan untuk menguatkan kepercayaan nasabah,” kata dia.
Terkait mandat penyelesaian persoalan Jiwasraya, Harjanto menyatakan bahwa liabilitas yang sudah dialihkan sebesaar Rp31 triliun kepada IFG Life, dan IFG Life sudah membayarkan klaim Rp 9,4 triliun.
“Masih tersisa Rp7,4 triliun yang belum dialihkan dan pemerintah memiliki komitmen untuk segera menyelesaikan itu akhir tahun ini.” ujarnya.
Lebih lanjut Harijanto mengungkapkan, perseroan mengedepankan model bisnis melalui pengembangan produk asuransi jiwa dan kesehatan yang komprehensif dan inovatif yang bertumpu pada proteksi. Di sisi lain, lanjutnya, pengelolaan investasi dilakukan secara hati-hati dengan mengoptimalkan asset and liability management (ALM) yang baik.
No Comments