BRIEF.ID – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Arif Satria mengajak para elite politik untuk saling menguatkan, bersatu, dan menjaga kesantunan dalam berpolitik menjelang perhelatan Pemilu 2024.
“Hikmah Idul Fitri mengajarkan untuk empati, tenggang rasa, dan mementingkan kepentingan bangsa yang lebih besar,” kata Arif Satria melalui keterangan tertulis yang diterima Brief.id, pada Minggu (23/4/2023).
Rektor IPB University itu mengatakan, ajakan ini penting disampaikan pada perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah, sebab pada 14 Februari 2024 bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu). ICMI mengharapkan para tokoh bangsa agar lebih mengedepankan gagasan bagi kemajuan Indonesia.
Tokoh-tokoh bangsa harus memberikan inspirasi bagi seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.
“Tokoh bangsa harus menghindari debat kusir yang tak berujung, yang tak memberikan manfaat bagi bangsa,” kata guru besar IPB University itu.
Dia menjelaskan kerangka etik untuk perubahan sosial, yaitu komitmen untuk terus menghasilkan legacy atau karya-karya nyata yang berdampak pada peningkatan kemaslahatan dan kemajuan.
Komitmen dan tekad kuat inilah, sambung Arif, yang oleh Ibnu Taimiyah dianggap sebagai iradah yang merupakan pendorong aktivitas manusia. Kedua, orientasi kebaruan dan future practice.
Ia menilai, di tengah kompetisi global seperti saat ini, legacy yang baik adalah yang antisipatif terhadap masa depan sehingga setiap orang harus hadir dengan karya-karya yang membuat kita punya mentalitas sebagai pencipta.
Ketiga, kerja keras dan berkualitas. Untuk menciptakan legacy yang membawa manfaat dan dampak besar diperlukan kerja keras dan berkualitas.
Keempat, pola pikir baru seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang tela diusahakannya” (QS An-Najm: 39). “Surat ini menjadi motivasi untuk terus mengusahakan apa yang menjadi visi, mimpi, dan cita-cita,” kata dia.
No Comments