JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan total pembiayaan sebesar Rp 213,28 triliun hingga Maret 2023. Mayoritas pembiayaan bersumber dari segmen konsumer yang mencapai Rp110,62 triliun, atau tumbuh 24,04 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Selain segmen konsumen, menyusul pembiayaan wholesale yang berhasil menembus angka Rp58,16 triliun, naik 17,29 persen yoy dan pembiayaan mikro Rp19,32 triliun atau tumbuh 24,32 persen yoy.
“Alhamdulillah, triwulan I-2023, BSI Bukukan total pembiayaan Rp 213,28 triliun. Pertumbuhan aset juga sebesar 15,47 persen secara yoy menjadi Rp313,25 triliun,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi di Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Hery mengatakan, BSI juga mencatat rasio keuangan yang solid, tumbuh, dan terintermediasi dengan baik. Rasio Return of Equity (ROE) perusahaan sebesar 18,16 persen. Sementara itu, rasio Return of Asset (ROA) mencapai 2,48 persen.
Sebelumnya, Direktur Information Technology BSI, Achmad Syafii, menyatakan layanan digital BSI juga mencatatkan kinerja positif seiring dengan upaya BSI memenuhi kebutuhan nasabah melalui aplikasi BSI Mobile. Sejauh ini, jumlah pengguna BSI Mobile telah mencapai 5,18 juta pengguna, atau naik sebesar 37% secara yoy.
Secara keseluruhan, BSI telah menerapkan sistem shifting pada transaksinya ke berbagai channel, yakni BSI Mobile, Cash Management dan transaksi digital.
”Jumlah transaksi di e-channel di Maret 2023 telah mencapai 143,59 juta transaksi atau mencakup 97 persen transaksi. Sedangkan sisanya sebanyak 3 persen masih menggunakan layanan yang ada di teller,” ujarnya.
Dia melanjutkan, dengan meningkatnya user mobile banking, jumlah transaksi kumulatif melalui BSI mobile per Maret 2023 mencapai 86,4 juta atau tumbuh 57 persen secara yoy.