BRIEF.ID – Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel akan menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) setelah dipromosikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jumat (31/3/2023).
Rencananya, pada Rabu (5/4/2023) di Istana Negara, Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik Komjen Rycko sebagai Kepala BNPT, menggantikan Komjen Boy Rafli Amar yang akan memasuki masa pensiun.
Sejak didirikan pada tahun 2010, BNPT telah mengalami pergantian pemimpin sebanyak lima kali. Rycko Amelza Dahniel menjadi kepala BNPT keenam. Kepala BNPT pertama adalah Irjen Polisi Ansyaad Mbai (2010-2014), Komjen Polisi Saud Usman Nasution (2014-2016), Komjen Polisi Tito Karnavian (2016), Komjen Polisi Suhardi Alius (2016-2020), dan Komjen Boy Rafly Amar (2020-2023).
“Ada 3 Pati Polri yang akan melaksanakan tugas di luar struktur. Pertama Pak Rycko, yang akan duduk di jabatan Kepala Badan Nasional Penanganan Terorisme. Nanti akan dilantik Bapak Presiden,” ujar As SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada 30 Maret 2023.
Rycko yang pernah menjadi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kini telah dimutasi dari posisi Kepala Lembaga pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri menjadi Pati Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Demikian juga, Boy Rafli juga telah dimutasi menjadi Pati Densus 88 Antiteror Polri. Boy memasuki masa pensiun bulan ini setelah menginjak usia 58 tahun.
Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/712/III/KEP./2023 dan ST/713/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023 yang ditandatangani oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Boy Rafly dilantik Jokowi sebagai Kepala BNPT pada 1 Mei 2020 menggantikan Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius.
Ia adalah polisi lulusan Akpol tahun 1988. Sebelum menjadi Kepala BNPT, Boy Rafly pernah menjabat sejumlah posisi penting di internal Polri, seperti Wakil Kepala Lemdiklat Polri, Kadiv Humas Polri, Kapolda Banten, dan Kapolda Papua.
No Comments