BRIEF.ID – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong sorgum menjadi alternatif pengganti beras untuk masyarakat Indonesia. Pasalnya, sorgum merupakan tanaman pangan produktif yang sudah ada di Indonesia sejak abad ke-17.
Hal itu, disampaikan Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna BRIN, Achmat Sarifudin, dalam diskusi secara daring pada momentum Hari Pangan Sedunia, yang diperingati setiap 16 Oktober.
Menurut dia, sorgum merupakan tanaman pangan, yang sudah dikenal masyarakat Indonesia dan digunakan sebagai salah satu pengganti beras. Pada 1970, sorgum pernah menjadi alternatif bahan pangan, karena pasokan beras dalam negeri belum memadai.
“Seiring berjalannya waktu di Indonesia ada sedikit pergeseran, sehingga bahan pangan pokok kita sangat tergantung pada jenis tanaman padi,” kata Achmat.
Dia mengungkapkan, seiring perubahan iklim yang berdampak pada produktivitas padi, perlu dilakukan diversifikasi pangan sumber karbohidrat selain beras untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Terkait dengan itu, sorgum sama seperti singkong, ubi, dan jagung yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap padi. Apalagi sorgum dapat tumbuh di lahan kering, sehingga dapat dimanfaatkan saat terjadi kemarau panjang.
“Untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, seharusnya kita juga harus memulai untuk melakukan diversifikasi pangan dari sumber karbohidrat yang lain,” ujar Achmat.
Dia menjelaskan, tanaman sorgum tahan cuaca dan suhu, karena bisa hidup di daerah yang kurang air dan suhu udara yang bervariasi, sehingga sangat cocok ditanam di wilayah Indonesia.
Tanaman sorgum juga memiliki produktivitas yang tinggi, dimana dari biji hingga batangnya bisa diolah menjadi sumber makanan seperti beras/bubur sorgum, aneka kue, pasta, pemanis berupa gula semut/cair, hingga menjadi alternatif bahan bakar dengan etanol yang juga bisa dihasilkannya.
Terkait dengan itu, Achmat mendorong sorgum sebagai salah satu sumber karbohidrat yang bisa menjadi alternatif pengganti beras untuk dikonsumsi orang Indonesia.
“Kami serius untuk mengembangkan, bagaimana sorgum ini bisa kembali kita angkat untuk menjadi salah satu panganan pokok andalan Indonesia pada masa depan,” ucapnya.
Achmat menambahkan, BRIN telah menjalin kerja sama dengan berbagai universitas dan industri untuk bersama-sama mengembangkan pemanfaatan sorgum di Indonesia.
BRIN juga sedang mengembangkan berbagai teknologi pertanian yang teruji secara komprehensif, baik pada masa panen maupun pascapanen, agar pemanfaatan sorgum bisa segera diimplementasikan di Indonesia.
“Kami mengapresiasi periset yang konsisten melakukan penelitian tentang sorgum untuk diolah menjadi berbagai jenis makanan. Kami juga mendorong teman-teman periset untuk mendiseminasikan hasil risetnya melalui forum-forum diskusi seperti ini, agar manfaatnya makin luas diketahui masyarakat,” tutur Achmat.
No Comments