BRIEF.ID – Harga emas dunia terhempas dari level US$4.000 per troy ounce, seiring penguatan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang menyentuh level 100.
Pada penutupan perdagangan Selasa (4/11/2025), harga emas dunia terkoreksi 1,77% menjadi US$ 3.931,78 per troy ounce. Hal ini menandai penurunan tajam harga emas dunia setelah menyentuh level US$4.000 pada bulan lalu.
Harga emas dunia sedang dalam fase konsolidasi setelah mengalami kenaikan signifikan sepanjang tahun ini, terutama pada Oktober 2025, seiring penutupan pemerintah (government shutdown) AS dan memanasnya tensi perang dagang AS-Tiongkok.
Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia tercatat mengalami koreksi sebesar 0,51% secara point-to-point. Selama sebulan terakhir, harga logam mulia global ini terpangkas 0,78%. Meski demikian, harga emas dunia masih membukukan kenaikan sebesar 49,82% sepanjang tahun ini atau year-to-date (ytd).
Pelemahan harga emas dunia dipicu aksi profit taking (ambil untung), mengingat kenaikan yang cukup tinggi sepanjang tahun ini. Selain itu, tren penguatan dolar AS juga menekan harga emas dunia.
Pada perdagangan kemarin, indeks dolar ditutup menguat 0,33% ke level 100,21. Hal ini merupakan pertama kali dolar AS kembali menyentuh level 100 sejak Mei 2025.
Pernyataan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) mengenai pemangkasan suku bunga acuan yang belum pasti dilanjutkan pada Desember 2025, membuat investor mengalihkan modal ke dolar AS dan US Treasury.
Emas dunia adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS, sehingga kenaikan indeks dolar AS membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor, terutama yang memegang mata uang lainnya.
Anjloknya harga emas dunia ikut menyeret harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Pada perdagangan hari ini, emas Antam merosot Rp26.000 menjadi Rp2.260.000 per gram, dari posisi sebelumnya Rp2.286.000 per gram. (jea)


