BRIEF.ID – Tren kenaikan harga emas dunia masih berlanjut menuju rekor tahunan tertinggi sejak 1979, meskipun sempat terkoreksi pada akhir pekan lalu.
Sepanjang Tahun 2025 atau year-to-date (ytd), harga emas dunia tercatat telah melesat 61,93%. Dalam sebulan terakhir, harga emas membukukan kenaikan 13,4%.
Pada akhir pekan lalu, harga emas dunia terpangkas nyaris 2%, setelah melonjak 5 hari berturut-turut dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH).
Meski demikian, dalam sepekan terakhir harga emas masih membukukan kenaikan sebesar 3,38%. Pada hari ini, Senin (20/10/2025), harga emas dunia di pasar global terpantau naik 0,07% menjadi US$4,353,2 per troy ounce.
Tren kenaikan harga emas dunia dipengaruhi perkembangan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pernyataan yang dikeluarkan dua negara membuat tensi perang dagang kembali memanas.
Setelah sempat mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 100% terhadap produk Tiongkok per 1 November 2025, Presiden AS, Donald Trump, mulai melunak.
Dalam pernyataan terbaru, Presiden Trump optimistis perundingan perdagangan AS-Tiongkok akan mencapai kesepakatan, yang dapat meredam ancaman tarif tinggi.
Pada pekan ini, delegasi dari kedua negara adi kuasa tersebut, dijadwalkan kembali melakukan perundingan perdagangan. Delegasi AS akan dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, sementara rombongan China di bawah komando Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
“Saya yakin ancaman tarif tidak berkelanjutan. Sepertinya kami bisa akrab dengan Tiongkok,” kata Trump, seperti dikutip Bloomberg, Senin (20/10/2025).
Pernyataaan tersebut sedikit meredam kekhawatiran, namun investor tetap memburu emas yang dipandang sebagai aset safe haven (paling aman) di tngah ketidakpastian saat ini. (jea)