BRIEF.ID – PT GTS Internasional Tbk (GTSI) melakukan pembelian satu unit kapal Liquified Natural Gas (LNG) senilai US$ 24,5 juta seiring potensi pasokan gas alam global yang meningkat. GTSI adalah anak usaha dari PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) dengan kepemilikan saham 84,8%.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (20/10/2025), kapal yang dibeli sebelumnya bernama Methane Jane Elizabeth dari GAS – Seventeen Ltd, pada 13 Oktober 2025. Kapal itu kemudian akan diubah namanya menjadi Danaputri 1.
“Nilai transaksi adalah sebesar 36,92% dari ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Audit Terkonsolidasi Perseroan per 31 Desember 2024, sehingga Transaksi tersebut memenuhi kriteria transaksi material sebagaimana dimaksud oleh POJK 17/2020,” kata Direktur Utama GTSI, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang akrab disapa Ari.
Disebutkan bahwa transaksi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi dan bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.40/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan (POJK 42/2020).
“Perseroan tidak diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dulu,” jelas Ari.
Kapal yang diproduksi pada tahun 2006 itu berkapasitas tanki 145.000 m3 dengan tonase kotor (GT) 95.753 dan tonase bersih (NT) 28.726. Proses pembelian kapal hingga dilakukan pendaftaran di bawah bendera Republik Indonesia (RI) diperkirakan rampung dalam waktu sebulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian jual beli, sebagai bagian dari proses finalisasi peralihan kepemilikan kapal.
“Pembelian kapal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan modernisasi armada pengangkut LNG Perseroan,” kata dia.
Selain itu, kata dia, langkah ini juga mendukung upaya diversifikasi usaha di sektor energi terintegrasi, terutama sehubungan dengan rencana konversi kapal Ekaputra, sebagai bagian dari peremajaan armada Perseroan menjadi FSRU, yang akan memperkuat posisi Perseroan dalam rantai pasok LNG.
Menurut Ari, faktor eksternal yang mendukung pembelian kapal ini adalah meningkatnya permintaan LNG, kebutuhan akan kapal yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta peluang untuk memanfaatkan teknologi baru dalam industri energi.
“Kami optimistis pembelian kapal ini akan memberikan manfaat signifikan bagi Perseroan, termasuk peningkatan daya saing, optimalisasi biaya operasional, dan kontribusi positif terhadap transisi energi yang berkelanjutan. (nov)