BRIEF.ID – Indeks di Wall Street ditutup menguat, pada perdagangan Rabu (1/10), karena harapan government shutdown hanya singkat dan berdampak terbatas. Selain itu, data tenaga kerja sektor swasta yang melemah menimbulkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed lebih lanjut.
Mengutip laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Kamis (2/10/2025), disebutkan bahwa government shutdown di Amerika Serikat (AS) terjadi karena Senat gagal mencapai kesepakatan anggaran belanja tahunan pada Selasa (30/9/2025) malam waktu AS. Dampak dari government shutdown ini, antara lain penutupan sebagian kantor layanan publik dan berpotensi akan merumahkan pegawai federal tanpa gaji.
Data ADP Employment Change September 2025 menunjukkan perusahaan kehilangan 32.000 lapangan kerja, yang merupakan penurunan terbesar sejak Maret 2023. Laporan bulan Agustus juga direvisi lebih rendah, menunjukkan hilangnya 3.000 lapangan kerja dibandingkan kenaikan 54.000 posisi yang dilaporkan sebelumnya.
Rilis ini semakin penting bagi pasar karena penutupan pemerintah AS kemungkinan akan menunda rilis data nonfarm payrolls bulan September, yang dijadwalkan pada Jumat (3/10/2025).
Pada Rabu (1/10/2025), harga US 10-year Bond Yield turun 4 bps di level 4,106%, akibat data ADP Employment yang mengalami penurunan. Harga emas spot menguat di level tertinggi baru US$ 3.866/troy oz, akibat government shutdown.
Harga minyak mentah turun karena penutupan pemerintah AS memicu kekhawatiran tentang ekonomi global, serta diperkirakan lebih banyak pasokan minyak akan masuk ke pasar dengan rencana peningkatan produksi oleh OPEC+, bulan depan. (nov)