BRIEF.ID – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan gereja basilika pertama di Indonesia akan dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Pembangunan gereja basilika itu, merupakan kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Otorita Ibu Kota Nusantara.
Wakil Menteri (Wamen) PU, Diana Kusumastuti, mengatakan proyek pembangunan basilika pertama di IKN tersebut sedang menunggu pengumuman pemenang lelang.
“Nanti ada gereja basilika di IKN. Tinggal nanti menunggu pengumuman pemenang (lelang),” kata Wamen PU, Selasa (3/12/2024).
Dia mengungkapkan, nama gereja basilika yang akan dibangun di IKN adalah Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius, dan diharapkan menjadi landmark penting dan simbol kerukunan umat beragama di negara ini.
Sementara itu, Uskup Agung Samarinda Monsegneur (Mgr) Yustinus Harjosusanto menjelaskan bahwa basilika adalah jenis gereja khusus yang memerlukan persetujuan Paus.
Pemilihan nama Santo Fransiskus Xaverius sebagai santo pelindung basilika memiliki makna penting. Sebagai misionaris yang membawa agama Kristen ke Asia, termasuk Indonesia, Santo Fransiskus Xaverius dipandang sebagai sosok pemersatu.
Yustinus menjelaskan, lokasi basilika di jantung ibu kota baru juga bersifat simbolis. Dengan menempatkan basilika di Nusantara, mengirimkan pesan persatuan dan keragaman.
Desain basilika juga kaya makna, yakni mencakup fitur-fitur yang mencerminkan budaya dan sejarah lokal, serta elemen-elemen yang unik untuk arsitektur Katolik.
Yustinus memaparkan, pembangunan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius di zona rumah ibadah wilayah IKN, bukan hanya untuk memenuhi unsur keagamaan.
“Ini juga merupakan peristiwa budaya dan sejarah yang penting. Basilika ini diharapkan menjadi tempat ziarah populer bagi umat Katolik dari seluruh Indonesia dan dunia,” ujar Yustinus.
Dia menambahkan, koeksistensi dari berbagai tempat ibadah, termasuk masjid, gereja, dan pura, merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap toleransi dan kerukunan beragama.