BRIEF.ID – Angkie Yudistia, seorang millenial penyandang tunarungu merupakan sosok yang diperkenalkan Ganjar Pranowo pada peringatan Hari Disabilitas Internasional, Minggu, 3 Desember 2023. Angkie meyakini, Indonesia akan lebih menuju inklusif di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo.
Angkie telah memiliki segudang pengalaman dalam menangani isu disabilitas. Yakni, pengalaman sebagai Staf Khusus Presiden telah membuka jalan penyandang disabilitas memiliki payung hukum atas hak-hak penyandnag disabilitas dalam berbagai sektor. Tidak tanggung-tanggung, saat ini Indonesia telah memiliki Undang-Undang no 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, beserta peraturan turunan sebanyak 7 Peraturan Pemerintah dan 2 Peraturan Presiden
Hal itu dikatakan Angkie saat menghadiri acara Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2023 di Mataram, Lombok, Minggu (3/12). Ganjar hadir dalam acara itu dan merayakan HDI bareng puluhan penyandang disabilitas Lombok raya.
“Bersama teman disabilitas kami percaya, Pak Ganjar akan Gerak Cepat membawa Indonesia lebih baik dan lebih inklusi dengan program-program unggulan beliau. Jadi kami berjuang bersama beliau,” ucap Angkie.
Angkie mengatakan, rekam jejak Ganjar selama dua periode menjadi anggota DPR RI dan dua periode menjadi Gubernur Jateng membuktikan betapa Ganjar peduli kepada penyandang disabilitas. Ia selalu menempatkan penyandang disabilitas pada posisi yang penting dalam pengambilan kebijakan.
“Karena beliau itu mengerti dan memahami betul apa yang dibutuhkan penyandang disabilitas. Beliau mau merangkul teman-teman disabilitas dalam pengambilan kebijakannya saat menjadi Gubernur Jateng. Kami berharap, beliau juga akan merangkul seluruh penyandang disabilitas di Indonesia jika kelak menjadi presiden,” tegasnya.
Sementara itu, dalam acara HDI Ganjar mendengar banyak masukan dari para penyandang disabilitas. Keluhan, saran dan kritik ia tampung demi memberikan yang terbaik bagi kelompok minoritas itu.
Ganjar mendengarkan beberapa masukan terkait kesetaraan hak aksesibilitas kaum disabilitas khususnya di ruang-ruang publik. Kepada Ganjar, mereka mengeluhkan bahwa selama ini kebutuhan akses disabilitas acapkali terpinggirkan.
“Tadi ada yang menyampaikan ‘Di sini udah pakai kursi roda, Pak, tapi saya sulit untuk naik tangga, Bapak tolong berikan akses’. ‘Pak saya tunanetra, tolong Pak saya berikan jalan ada tandanya dan kami tahu’,” kata Ganjar Pranowo.
Banyak ruang-ruang publik yang ada lanjut Ganjar memang dinilai kurang ramah terhadap penyandang disabilitas. Untuk itu, Ganjar berkomitmen mendorong penyediaan inklusivitas infrastruktur seperti ruang publik dan kantor-kantor pemerintahan yang ramah bagi penggunanya, termasuk disabilitas pada masa pemerintahannya mendatang.
“Saya sudah punya pengalaman pada saat jadi gubernur, waktu itu kelompok disabilitas adalah salah satu kelompok yang selalu kami ajak dalam musyawarah perencanaan pembangunan di samping kelompok perempuan dan anak. Inilah cara membuat setara semuanya dan tidak ada yang ditinggalkan, no one left behind,” ucapnya.
No Comments