BRIEF.ID – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD menggagas ide-ide inovatif yang membuka ruang partisipasi dan meningkatkan kesejahteraan Perempuan Indonesia di bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Saat ini, partisipasi kaum perempuan Indonesia masih di bawah 30%. Padahal, partisipasi perempuan sangat diperlukan agar pengambilan keputusan politik menjadi lebih akomodatif dan substansial.
“Masa depan bangsa Indonesia terletak pada kaum Ibu, kaum Perempuan. Generasi baru selalu tumbuh di bawah asuhan seorang Ibu. Kesejahteraan kaum perempuan juga berarti kesejahteraan keluarga. Apabila kaum Perempuan sudah merasa sejahtera, pasti mereka tenang membesarkan anak-anaknya,” kata Koordinator Media Center Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR) Dono Prasetyo di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Dono mengatakan, pasangan Nomor Urut 3, Ganjar – Mahfud memberi perhatian khusus pada peningkatan kesejahteraan dan ruang partisipasi kaum perempuan di berbagai daerah di Tanah Air. Pertimbangannya, suatu bangsa akan maju, apabila selalu ada ruang partisipasi bagi kaum Perempuan di berbagai segi kehidupan masyarakat.
“Pemilu adalah kesempatan terbaik untuk memastikan bagaimana perempuan dilibatkan dalam proses politik. Pasangan Ganjar-Mahfud memastikan akan mengedepankan ruang partisipasi bagi kaum Perempuan,” jelas Dono.
Penguatan Demokrasi
Pada Pemilu 2024, suara perempuan sangat menentukan untuk memperkuat demokrasi, dengan menyampaikan gagasan-gagasan terkait pembuatan perundang-undangan properempuan dan anak di ruang publik.
Di sisi lain, tersumbatnya partisipasi kaum perempuan pada setiap penyelenggaraan Pemilu, salah satu di antaranya karena kegagalan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) atau Partai Politik (Parpol) dalam pendidikan politik.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, dari total 204.807.222 pemilih, sebanyak 102.588.719 pemilih adalah perempuan. Jumlah ini sedikit lebih banyak dibandingkan calon pemilih laki-laki, yang berjumlah 102.218.503 orang.
“Bagi Ganjar – Mahfud, jumlah pemilih perempuan pada Pemilu 2024 hanya salah satu faktor tersumbatnya partisipasi kaum perempuan. Justru, yang lebih mendasar adalah, bagaimana isu perempuan dijadikan sebagai arus utama, diaktualisasikan, dan diimplementasi di lapangan,” jelas Dono.
Ia berharap, apabila Ganjar-Mahfud memimpin Indonesia, pada periode 2024-2029, para perempuan sebagai pelaku UMKM, diberikan insentif dan akses permodalan sehingga memudahkan berusaha.
Selain itu, kaum perempuan yang termasuk kelompok rentan juga mendapatkan bantuan gizi, termasuk anak-anak balita, untuk mencegah stunting.
“Pemerintah juga wajib memberi perlindungan kepada kaum ibu yang menjadi pekerja migran di luar negeri, pekerja rumah tangga, dan sektor informal lainnya, termasuk memberi efek jera terhadap pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), yang korbannya kebanyakan adalah perempuan,” pungkas Dono.