Gambaran Umum Pasar Global dan Kinerja IHSG

BRIEF.ID – Saham-saham Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (4/8/2025)  didorong oleh aksi beli investor pasca aksi jual sebelumnya dan meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada September. Indeks S&P 500 naik 1,47% ke 6.329,94. Nasdaq Composite melonjak 1,95% ke 21.053,58. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average menguat 1,34% ke 44.173,64

Di kawasan Asia-Pasifik pasar sebagiab besar menguat seiring investor mencermati putaran tarif terbaru dari AS dan laporan ketenagakerjaan, yang sebelumnya menekan Wall Street pada Jumat (1/8/2025) dan mendorong spekulasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed bulan depan.

Sementara itu, Bursa Eropa ditutup menguat, bangkit dari posisi terendah enam minggu berkat reli saham sektor perbankan yang mampu mengimbangi sentimen negatif terkait tarif tinggi terhadap Swiss.

Harga minyak melemah setelah OPEC+ menyetujui peningkatan produksi signifikan untuk September, meskipun pasar tetap berhati-hati terhadap potensi sanksi tambahan terhadap Rusia. Minyak Brent turun 91 sen (1,31%) menjadi US$ 68,76 per barel, sementara WTI AS turun US$ 1,04 (1,54%) menjadi $66,29 per barel, setelah keduanya sempat merosot sekitar US$ 2 pada penutupan Jumat (1/8/2025).

Harga emas menguat untuk hari ketiga berturut-turut didorong oleh data ekonomi pekan lalu yang memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Emas spot naik 0,2% ke level US$ 3.371,85 per ons pada pukul 13:47 ET (17:47 GMT), tertinggi sejak 24 Juli 2025, sementara emas berjangka AS meningkat 0,8% menjadi US$ 3.427,1.

Harga minyak sawit mentah (CPO) melemah 1,55% menjadi MYR 4.179 per ton pada perdagangan Senin (4/8/2025), tertekan oleh kekhawatiran peningkatan stok dan produksi serta  pelemahan harga minyak nabati di Dalian. Sentimen negatif diperkuat oleh faktor domestik dan eksternal, dengan level support di MYR 4.180 dan resistance di MYR 4.300.

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 112 poin atau 0,68% ke level Rp 16.401 per  dolar AS pada Senin (4/8/2025), sementara kurs referensi BI (Jisdor) mencatat rupiah di posisi Rp 16.388 per dolar AS, dikutip dari D’Origin.

IHSG Ditutup Melemah

Pada perdagangan Senin (4/8/2025), IHSG ditutup melemah 73,12 poin atau 0,97% ke posisi 7.464,65. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,07 poin atau 1,14% ke posisi 787,75.

Sebanyak 325 saham ditutup menguat, 317 saham melemah, dan 162 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan mencapai 2.038.590 kali transaksi dengan volume 29,69 miliar lembar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 15,91 triliun.

Saham-saham dengan kenaikan harga tertinggi antara lain PPRI, DKHH, OASA, AGAR, dan COIN, sementara penurunan harga terdalam dialami oleh AMMN, CBUT, INRU, LIFE, dan AMMS.

Investor asing mencatatkan net sell besar di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Senin senilai Rp1,01 triliun, dengan tekanan terbesar pada saham AMMN, BBRI, dan BMRI. Net sell pada saham AMMN mencapai Rp 226,4 miliar, sehingga total net sell asing sepanjang tahun berjalan mencapai Rp 62,9 triliun.

Aksi Korporasi

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), menandatangani perjanjian fasilitas kredit berjangka dan bergulir senilai hingga $500 juta (sekitar Rp8,24 triliun) pada 1 Agustus 2025,  dengan melibatkan sejumlah bank internasional sebagai koordinator dan penjamin utama. Transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi material sesuai POJK, namun bukan transaksi afiliasi atau benturan kepentingan, dan merupakan bagian dari langkah strategis pendanaan. Antam sebagaimana diatur sejak mandat ditandatangani pada April 2025.

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) mencatat kinerja solid pada Semester I-2025 dengan laba bersih naik 43% secara tahunan menjadi Rp 755 miliar, didukung pertumbuhan penjualan 33% menjadi Rp9,4 triliun akibat kenaikan harga dan volume produk sawit serta minyak nabati; produksi CPO meningkat 7% menjadi 326 ribu ton seiring naiknya produksi TBS, meski perusahaan tetap menghadapi tantangan dari volatilitas harga, cuaca, dan ketidakpastian global.

PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatat pendapatan konsolidasi Rp 900,64 miliar pada Triwulan II-2025, tumbuh tipis 1,35% dibanding tahun sebelumnya, dan berhasil menekan rugi bersih 17,23% menjadi Rp91,79 miliar; penjualan alat berat tetap dominan dengan kontribusi 54,38%, sementara manajemen optimistis strategi bisnis yang dijalankan akan mendorong perbaikan dan pertumbuhan berkelanjutan hingga akhir tahun.

PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) mencatat peningkatan pendapatan sebesar 30,7% menjadi Rp 577,8 miliar pada Semester I-2025 dan berhasil membalikkan rugi menjadi laba Rp 82,4 juta, didorong oleh efisiensi operasional serta perbaikan margin laba operasional yang naik dari -0,2% menjadi 0,4%.

PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), pemilik jaringan ritel Mr DIY, mencatat laba Rp 507 miliar hingga Juni 2025, turun 5% secara tahunan meski pendapatan tumbuh 16,5% menjadi Rp3,7 triliun dan laba kotor naik 19,1% menjadi Rp2,1 triliun; di tengah tantangan  ekonomi dan melemahnya daya beli, kinerja profitabilitas MDIY tetap dinilai solid.

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mencatat kinerja keuangan yang melonjak pada Semester I – 2025 dengan pendapatan tumbuh 76,5% YoY menjadi Rp590,34 miliar, didorong  peningkatan penjualan seluruh lini produk dan pemulihan sektor kesehatan; laba bersih naik 200% menjadi Rp 26,58 miliar, EBITDA melonjak 164% menjadi Rp 62,55 miliar, dan EPS  meningkat dari Rp5,9 menjadi Rp17,6, mencerminkan efisiensi operasional dan penguatan fundamental keuangan perusahaan.

PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) mencatat kinerja cemerlang pada Semester I – 2025 dengan laba bersih mencapai Rp6,3 miliar atau 75% dari target tahunan, tumbuh 123% dibandingkan laba tahun penuh 2024 dan naik 5,7% secara tahunan; pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 13,9% YoY menjadi Rp 85,9 miliar, mencerminkan kekuatan model bisnis DKHH dalam melayani wilayah underserved serta efektivitas strategi pasca-IPO.

Grup Djarum, melalui PT Dwimuria Investama Andalan, terus mengakumulasi saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sejak 4 Juli 2025, hingga mencapai kepemilikan 10,04% atau 472,37 juta saham per 1 Agustus 2025; dengan asumsi harga penutupan  Rp 2.420 per saham pada 4 Agustus 2025. Total dana yang dikucurkan mencapai sekitar Rp 1,14 triliun, mencerminkan komitmen investasi strategis di sektor kawasan industri. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

HUT ke-80 RI, Pemprov DKI Berlakukan Tarif Khusus Seluruh Transportasi Umum

BRIEF.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberlakukan tarif...

Tren Penguatan Rupiah Berlanjut Seiring Rebound PDB Indonesia di Triwulan II 2025

BRIEF.ID - Tren penguatan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap...

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,12% di Triwulan II 2025

BRIEF.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbhan ekonomi...

Sesi I Perdagangan, IHSG Berada di Zona Hijau

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan...