BRIEF.ID – Gaji pokok pekerja Jepang naik sebesar 2,5% mulai Mei 2024. Kenaikan gaji pokok yang disesuaikan dengan ketentuan upah tahunan itu, tercatat menjadi yang terbesar dalam 31 tahun terakhir.
Perusahaan-perusahaan di Jepang menawarkan kenaikan gaji besar dalam negosiasi upah tahunan dan mulai berlaku pada Mei 2024. Tak hanya untuk pekerja tetap, kenaikan upah juga berlaku bagi pekerja paruh waktu.
Kenaikan upah pekerja Jepang sebesar 2,5% di bulan Mei dibandingkan tahun sebelumnya, dan lebih besar dari revisi kenaikan upah sebesar 1,6% di bulan April 2024, telah menandai kenaikan upah terbesar sejak Januari 1993, saat gelembung aset Jepang pecah.
Meski demikian, upah riil yang disesuaikan dengan inflasi terus turun dan mencatat rekor 26 bulan berturut-turut, karena melemahnya yen dan harga komoditas yang lebih tinggi.
“Data tersebut menyoroti momentum peningkatan upah di Jepang. Meskipun upah riil terus turun, kemungkinan besar upah tersebut akan mulai meningkat pada bulan Juli,” kata Yoshimasa Maruyama, kepala ekonom pasar di SMBC Nikko Securities.
Menurut dia, hal itu membuat Bank of Japan (BOJ) sulit menormalisasi kebijakan moneter, padahal upah memegang kunci seberapa cepat bank sentral dapat menaikkan suku bunga.
Sebelumnya, Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, mengatakan kenaikan gaji secara luas harus dibarengi dengan kenaikan harga inflasi agar dapat memenuhi target inflasi sebesar 2%.
Upah nominal, atau total pendapatan tunai rata-rata setiap pekerja, tumbuh 1,9% menjadi 297.151 yen (US$1.850), meningkat dari kenaikan bulan sebelumnya sebesar 1,6% dan menandai kenaikan tahunan tertinggi dalam 11 bulan.
Namun ketika disesuaikan dengan inflasi, upah turun 1,4% di bulan Mei 2024, setelah revisi penurunan 1,2% di bulan April 2024.
“Adanya tanda-tanda bahwa kekurangan tenaga kerja yang semakin parah di Jepang menyebabkan kenaikan upah yang lebih luas,” ujar Yoshimasa.
Kenaikan upah di perusahaan-perusahaan dengan 30 pekerja atau lebih melampaui inflasi untuk pertama kalinya dalam 26 bulan.
Meskipun ketika perusahaan-perusahaan sangat kecil dengan lima pekerja atau lebih dimasukkan, kenaikan gaji masih tertinggal dari inflasi.
Sementara itu, gaji per jam untuk pekerja paruh waktu naik 4,0% di bulan Mei 2024, dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 2,7% untuk staf penuh waktu.
Salah satu contoh peningkatan yang besar bagi pekerja paruh waktu adalah Hotel Mercure di Sapporo yang menaikkan upah per jam bagi pekerja paruh waktu rata-rata sebesar 15% pada tahun ini, peningkatan lebih dari 4% bagi pekerja penuh waktu.
“Pada saat kekurangan tenaga kerja, kami perlu menawarkan upah tinggi untuk menarik pekerja paruh waktu,” kata Kiyohiko Bando, manajer hotel tersebut.
Tomomi Otake, yang kini bekerja paruh waktu di hotel tersebut, mengatakan bahwa dia termotivasi untuk kembali bekerja setelah lima tahun karena gaji yang menarik, jam kerja yang fleksibel, dan kebutuhan untuk mendanai pendidikan anak-anaknya.
Ekonom senior di Japan Research Institute, Hisashi Yamada, mengatakan pekerja paruh waktu merupakan 30% dari total angkatan kerja Jepang. Mereka dan staf sementara lainnya memperoleh rata-rata sepertiga dari gaji untuk pekerja.
“Ketika kenaikan upah meluas ke pekerja paruh waktu, hal ini akan berdampak pada belanja konsumen dengan meningkatkan daya beli mereka,” tutur Hisashi Yamada.
No Comments