BRIEF.ID – Sutradara Rob Marshall membagikan ceritanya terkait penciptaan dunia bawah laut untuk film live-action berjudul “The Little Mermaid” hingga menghasilkan tampilan sangat fotorealistik.
Sebagai sutradara, Rob menekankan kepada tim sejak awal produksi mengenai gambaran daratan yang realistis dan lautan yang penuh dengan fantasi untuk “The Little Mermaid.”
“Hal ini penting, mengingat nantinya film akan mampu menampilkan kontras antara dua dunia dengan baik,” kata Marshall seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/5/2023).
Ia mengatakan, dunia daratan terlihat nyata dan akrab, sedangkan dunia laut “The Little Mermaid” dipenuhi hal-hal magis, seperti kehadiran putri duyung, kepiting yang bernyanyi, dan burung berbicara.
“Oleh karena itu, kami membangun dunia bawah laut dengan teknologi digital dan di atas air, selayaknya film periode klasik,” kata Marshall.
Konsep musikal yang diusung oleh “The Little Mermaid” juga memberikan tantangan saat produksi.
“Dan, karena ini juga film musikal, dalam banyak hal kami merasa seperti menyiapkan tiga film berbeda sekaligus,” ujar Marshall.
Latihan Adegan
Para pemeran “The Little Mermaid” harus berlatih adegan selayaknya produksi film musikal. Ia menggunakan waktu latihan adegan untuk melakukan penempatan posisi kamera yang tepat pada saat produksi dimulai.
Banyak adegan yang diambil menggunakan teknologi digital. Meski begitu, pembuat film tetap ingin menggunakan lokasi asli di Eropa untuk menampilkan emosi yang tepat dalam beberapa adegan seperti saat Ariel menyelamatkan Pangeran Eric.
“The Little Mermaid” versi live-action menghadirkan kembali lagu-lagu ikonik dari film animasinya seperti “Part of Your World,” “Under the Sea,” “Poor Unfortunate Souls,” dan “Kiss the Girl.”
Komposer Alan Menken, yang pernah terlibat dalam produksi versi animasinya, kembali berkolaborasi dalam proyek live-action kali ini. Dia menghadirkan tiga original soundtrack baru bersama dengan Lin-Manuel Miranda dengan judul “Wild Unchartered Waters,” “For the First Time,” dan “The Scuttlebutt.”
Film yang kini sedang tayang di bioskop-bioskop Indonesia sejak Kamis (24/5/2023), mengikuti petualangan putri duyung bernama Ariel, yang diperankan Halle Bailey dengan latar tahun 1830-an di sebuah pulau di Karibia.
Ariel adalah putri bungsu Raja Triton, yang diperankan Javier Bardem, bertekad untuk mengunjungi permukaan laut dan akhirnya jatuh cinta pada Pangeran Eric, yang dibintangi Jonah Hauer-King.
Ariel memutuskan untuk membuat perjanjian dengan Ursula, yang diperankan Melissa McCarthy, penyihir laut yang jahat, demi mewujudkan keinginannya untuk memiliki kesempatan hidup di daratan. Namun, perjanjian itu justru menempatkan hidupnya dan kerajaan ayahnya dalam bahaya.
No Comments