BRIEF.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ekspor Indonesia ke 5 negara anggota BRICS mencapai US$84,37 miliar sepanjang 2024, dan terbesar adalah ke Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar US$60,22 miliar.
BRICS merupakan organisasi antarpemerintah, yang terdiri dari negara Brazil, Russia, India, China, South Africa, yang kemudian berkembang menjadi blok kerja sama ekonomi dan geopolitik seiring bergabungnya Mesir, Etiopia, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
“Sepanjang tahun 2024, ekspor nonmigas Indonesia ke lima negara tersebut mencapai US$84,37 miliar, atau mencakup 33,91% dari total ekspor nonmigas Indonesia yang sebesar US$264,7 miliar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Menurut Amalia, ekspor Indonesia ke 5 negara BRICS terdiri dari transaksi dagang ke Tiongkok dengan nilai mencapai US$60,22 miliar, India US$20,32 miliar, Brasil US$1,72 miliar, Rusia US$1,31 miliar, dan Afrika Selatan US$0,78 miliar.
Dia menjelaskan, transaksi ke Tiongkok didominasi penjualan pada sektor besi dan baja US$16,07 miliar, bahan bakar mineral US$13,89 miliar, serta nikel dan barang turunannya senilai US$6,26 miliar.
Kemudian ekspor ke India, didominasi komoditas bahan bakar mineral senilai US$6,98 miliar, lemak dan minyak hewani US$3,96 miliar, serta besi dan baja US$1,86 miliar.
Selanjutnya ekspor ke Brasil paling banyak pada komoditas lemak dan minyak hewani US$476,51 juta, mesin dan perlengkapan elektrik US$247,87 juta, serta kendaraan dan bagiannya US$186,64 juta.
Sedangkan ekspor ke Rusia paling banyak pada komoditas minyak hewani US$733,9 juta, kakao dan olahannya US$140,02 juta, serta kopi dan rempah US$115,95 juta.
“Sementara ekspor paling kecil adalah dengan Afrika Selatan dengan total nilai US$0,78 miliar, dan komoditas utama yang diekspor adalah komoditaslemak dan minyak hewan nebati senilai US$316,72 juta,” ujar Amalia.