Dubes Rosan: Transformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa, Syarat Mutlak Pangkas Korupsi

BRIEF.ID – Transformasi digital pengadaan barang dan jasa melalui sistem e-katalog menjadi syarat mutlak untuk memangkas berbagai potensi korupsi di lingkungan pemerintahan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sebab, selama ini publik menilai bahwa  sektor pengadaan barang dan jasa menjadi ladang korupsi menggiurkan.  

“Sebenarnya transaksi pengadaan barang melalui e-katalog lebih efisien dan efektif dibandingkan menggunakan  Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). E-katalog membuat proses pengadaan barang dan jasa menjadi lebih transparan,” kata  Duta Besar RI untuk Amerika Serikat  (AS)  Rosan Perkasa Roeslani usai menerima Kepala Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi di KBRI Washington, Amerika Serikat.  

Dijelaskan bahwa kunjungan Kepala LKPP Hendrar Prihadi  ke AS, dalam  rangka menghadiri program USTDA’s Global Procurement Initiative,  mengunjungi  Kantor Kebijakan Pengadaan Federal (OFPP),  dan Bank Dunia.

Dubes RI untuk Amerika Serikat Rosan Perkasa Roeslani

Menurut Rosan, Indonesia  menjadi mitra ke-13  Badan Perdagangan dan Pengembangan Amerika Serikat (USTDA) pada 3 Juni 2021, khususnya dalam prakarsa Global Procurement Initiative:  Understanding Best Value (GPI). 

“Berdasarkan kemitraan yang telah terjalin, USTDA akan melatih para pejabat pengadaan publik untuk mendapatkan nilai terbesar bagi kepentingan investasi infrastruktur publik di Indonesia. Bergabungnya Indonesia sebagai mitra  GPI ditandai  penandatanganan nota kesepahaman antara USTDA dan Lembaga Kebijakan dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP),” jelas Rosan melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Dalam pertemuan itu, lanjut Rosan, dibahas sejumlah isu di bidang ekonomi dan perdagangan.

“Kami membahas  sejumlah isu  terkait peluang-peluang ekonomi di Amerika Serikat. Dan, saya juga memberikan perspektif tentang isu-isu  penting terkait perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat. Kita ketahui bersama bahwa Amerika Serikat  adalah salah satu mitra dagang penting bagi  ASEAN, khususnya Indonesia,” kata dia.

Secara kumulatif, nilai perdagangan ASEAN dan AS  sebesar US$ 364,45 miliar sepanjang tahun 2021.  Ekspor ASEAN ke AS senilai US$ 255,12 miliar dan impor ASEAN dari AS mencapai US$ 109,34 miliar.

Di antara negara-negara ASEAN,  perdagangan Indonesia dengan AS  berada di urutan kelima,  yaitu mencapai US$ 37,02 miliar pada 2021, yang terdiri atas  ekspor Indonesia ke AS mencapai US$ 25,77 miliar dan impor Indonesia dari AS sebesar US$ 11,25 miliar.

“Pada September 2022, Indonesia memperoleh surplus neraca perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar US$1,26 miliar,” pungkas Rosan.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Krisis Kemanusiaan Memburuk, Korban Kelaparan di Gaza Capai 266 Jiwa Sejak Blokade Zionis Israel

BRIEF.ID — Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk...

OJK Sebut Laporan Scam di Indonesia Lebih Tinggi Dibandingkan Negara Tetangga

BRIEF.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rata-rata laporan...

Kasus Kemsos, KPK Cegah Empat Orang ke Luar Negeri

BRIEF.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegah empat orang...

OJK: Laporan Scam di Indonesia Capai 800 per Hari, Tertinggi Dibandingkan Singapura dan Hong Kong

BRIEF.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan laporan scam...