BRIEF.ID – Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk menarik AS dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memicu keprihatinan dunia, termasuk Tiongkok.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, mewakili pemerintah negara tirai bambu angkat bicara atas keputusan kontroversial Presiden Trump tersebut.
Menurut Jiakun, posisi WHO sebagai organisasi internasional yang memainkan peran penting dalam mengoordinasikan tata kelola kesehatan masyarakat global seharusnya diperkuat, bukan diperlemah.
Terkait dengan itu, Tiongkok mempertegas komitmen untuk mendukung WHO dalam menjalankan tugas, dan mempererat kerja sama internasional untuk mewujudkan kesehatan masyarakat global.
“China akan seperti biasa, mendukung WHO dalam memenuhi tugasnya, mempererat kerja sama internasional dalam kesehatan masyarakat, memajukan tata kelola kesehatan masyarakat global dan mempromosikan pembangunan komunitas kesehatan global untuk semua,” kata Jiakun, di Beijing, Selasa (21/1/2025).
Pernyataan Tiongkok datang seiring keprihatinan yang disampaikan pejabat WHO atas keputusan Donald Trump menarik AS keluar dari keanggotaan organisasi kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut.
Pada hari pelantikannya, Senin (20/1/2025), Presiden Donald Trump
menandatangani perintah eksekutif untuk menarik AS dari keanggotaan WHO.
Donald Trump mengatakan keoutusan itu dilandasi perlakuan tidak adil WHO terhadap AS dibandingkan Tiongkok. Dia juga menganggap WHO telah menipu AS.
“WHO menipu kita. Semua orang menipu Amerika Serikat dan itu sudah cukup. Hal ini tidak akan terjadi lagi,” kata Trump kepada wartawan saat menandatangani perintah eksekutif setelah kembali ke Ruang Oval Gedung Putih.
Trump mengatakan, AS membayar sekitar US$500 juta atau setara Rp
8,166 triliun per tahun kepada WHO, sedangkan negara-negara lain termasuk Tiongkok membayar jauh lebih rendah. Tiongkok membayar sebesar US$39 juta atau setara Rp636,948 miliar per tahun kepada WHO.
“Rasanya agak tidak adil bagi saya, meskipun itu bukan alasannya, tetapi saya memutuskan untuk keluar. Tiongkok membayar US$ 39 juta dolar AS dan kami membayar US$500 juta, padahal Tiongkok adalah negara yang lebih besar penduduknya” ungkap Trump.
Dia juga menyampaikan Trump WHO menangani pandemi COVID-19 dengan buruk sehingga organisasi itu perlu melakukan reformasi yang mendesak.
Sementara itu, WHO meminta Presiden Donald Trump mempertimbangkan kembali keputusannya untuk menarik AS dari keanggotaan oganisasi kesehatan PBB tersebut.
Juru Bicara WHO, Tarik Jasarevic, mengatakan pihaknya berharap ada kesempatan untuk dialog konstruktif dengan Presiden Trump terkait keputusan itu, karena AS adalah salah satu pendiri WHO dan berkontribusi besar bagi organisasi tersebut.
“AS adalah anggota pendiri WHO pada tahun 1948. Selama lebih dari tujuh dekade, WHO dan AS telah menyelamatkan banyak nyawa dan melindungi rakyat Amerika serta seluruh dunia dari ancaman kesehatan. Bersama-sama, kita telah mengakhiri cacar, dan bersama-sama kita hampir memberantas polio,” ujar Jasarevic.