BRIEF.ID – Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih di Kantor KPU Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Pada kesempatan itu, Prabowo secara terbuka mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu membangun bangsa.
“Pertandingan selesai, pertandingan yang sangat penting, kontestasi yang sangat penting, ini yang diminta rakyat, rakyat membutuhkan pilihan. Setelah ini, rakyat menuntut semua unsur pimpinan harus bekerja sama, harus kolaborasi, untuk membawa kebaikan untuk membawa kesejahteraan, untuk membawa kemakmuran untuk menghilangkan kemiskinan, untuk menghilangkan kelaparan, untuk menghilangkan korupsi di bangsa Indonesia,” kata Prabowo.
Berikut pidato lengkap Prabowo di KPU:
Bismillahirohmanirohim….
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua, Syalom, Om Swastiastu. Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
Saudara-saudara sekalian, sebagai insan yang bertakwa marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Kuasa.
Hanya kepada-Nya kita berdoa, hanya kepada-Nya lah kita meminta pertolongan.
Salawat dan salam, kita umat Islam menyampaikan ke hadirat, junjungan kita Baginda Nabi besar Muhammad SAW, yang telah memberi kepada kita agama dan peradaban.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati dan saya banggakan, Ketua KPU RI Bapak Hasyim Asy’ari berserta seluruh jajaran KPU, Ketua Bawaslu RI Bapak Ketua Bawaslu Rahmat Bagja beserta seluruh jajaran Bawaslu yang saya hormati. Ketua DKPP Bapak Heddy Lugito, beserta seluruh jajaran DKPP yang hadir.
Yang saya hormati Ketua MPR RI Saudara Bambang Soesatyo, pimpinan DPR yang hadir, Ketua Komisi II Pak Doli Kurnia. Mewakili pemerintah Menko Polhukam Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto, Mendagri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian. Yang mewakili TNI, Polri dan Kejaksaan Agung yang saya hormati. Wakil Presiden terpilih Saudara Gibran Rakabuming Raka.
Para ketua umum (Ketum) parpol yang saya hormati, Ketum Golkar saudara Airlangga Hartarto, Ketua Harian Partai Gerindra Saudara Sufmi Dasco, Ketum Demokrat saudara Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum PAN Saudara Zulkifli Hasan, Ketum PSI Saudara Kaesang, Ketum Gelora saudara Anis Matta, Ketum PBB saudara Yusril Ihza Mahendra, Ketum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana, Ketum Prima Saudara Agus Jabo, Ketua TKN Saudara Rosan Roeslani.
Tokoh-tokoh nasional yang hadir, yang saya hormati saya banggakan dan yang saya cintai, saudara Anies Rasyid Baswedan dan saudara Muhaimin Iskandar capres-cawapres pasangan 01.
Saudara-saudara para hadirin yang saya hormati dan saya banggakan, terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan beberapa hal.
Yang pertama, tentunya kita bersyukur bahwa kita bersama-sama telah berhasil menjalankan proses demokrasi sebagaimana yang diamanatkan UUD kita.
Kita bersyukur, bahwa sistem kenegaraan dan sistem politik yang telah kita pilih, bahkan yang dipilih oleh pendiri-pendiri bangsa kita, yaitu sistem demokrasi, sistem kerakyatan. Di mana kedaulatan ada di tangan rakyat.
Saudara-saudara sekalian, kita telah menjalankan proses ini dengan cukup panjang. Cukup lama. Cukup menyita tenaga pikiran, kontestasi di antara tiga pasangan calon telah kita lakukan. Kontestasi persaingan, perdebatan yang keras, yang penuh dengan semangat, yang penuh dengan pandangan-pandangan yang tajam di antara kita. Tetapi inilah tuntutan demokrasi. Inilah yang diharapkan oleh bangsa dan rakyat kita.
Kontestasi tajam, debat, kadang-kadang panas. Tapi, satu hal yang saya kira yang kita saksikan bersama. Sekeras apapun, setajam apapun, kita menyadari bahwa kita tetap satu rumpun, satu keluarga besar, kita sama-sama anak bangsa Indonesia.
Kontestasi telah selesai, pertandingan telah selesai. Kita semua lelah. Dan mungkin ada di antara kita yang tidak puas, yang kecewa. Mas Anies, Mas Muhaimin, saya pernah berada di posisi Anda.
Saya tahu senyuman Anda berat sekali itu. Tapi ini yang dituntut oleh rakyat kita. Kalau kontestasi adem-adem saja, kalau kontestan itu tidak tajam dan tidak keras, namanya bukan pilihan untuk rakyat. Rakyat minta pilihan. Rakyat minta perbandingan. Dan saya terima kasih kepada Mas Anies dan Mas Muhaimin. Juga saya terima kasih ke Mas Ganjar dan Prof Mahfud.
Kita berjuang saya yakin dorongannya Mas Anies, Mas Muhaimin, Mas Ganjar sama dengan dorongan yang ada di saya. Kita ingin yang terbaik untuk rakyat Indonesia.
Jadi, saya ingin menyampaikan bahwa pertandingan selesai. Pertandingan yang sangat penting. Kontestasi yang sangat penting. Karena ini yang diminta rakyat. Rakyat membutuhkan pilihan. Tetapi setelah ini rakyat menuntut bahwa semua unsur pimpinan harus bekerja sama. Harus kolaborasi untuk membawa kebaikan, untuk membawa kesejahteraan, untuk membawa kemakmuran, untuk menghilangkan kemiskinan, untuk menghilangkan kelaparan, untuk menghilangkan korupsi di bangsa Indonesia.
Ini tuntutan rakyat, kita harus bersatu. Kita rukun. Apakah bersatu itu berada di dalam pemerintahan atau berada di luar pemerintahan, sama-sama kita berjuang untuk rakyat kita. Sama-sama kita berjuang untuk dengan secepat-cepatnya. Kita membawa kebaikan. Peningkatan untuk rakyat kita.
Tidak boleh ada rakyat kita, anak-anak kita yang tertinggal dan tidak menikmati hasil kemerdekaan.
Saudara-saudara, itu pandangan saya, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia. Dan saya tegaskan kembali, saya dan saudara Gibran Rakabuming Raka, kita akan menjadi presiden dan wakil presiden, kita akan bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia.
Saya akan buktikan bahwa saya akan bekerja berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia, termasuk untuk yang tidak memilih saya. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara pemilu. KPU, Bawaslu, DKPP. Terima kasih kepada aparat TNI-Polri, semua unsur penegak hukum. Panitia pemungutan suara di seluruh Indonesia, kelompok penyelenggara pemungutan suara di seluruh Indonesia dan di luar negeri.
Bagaimana pun kita diakui oleh dunia, bangsa yang berhasil melaksanakan pemilu serentak terbesar dalam sejarah dunia. Juga ucapkan terima kasih kepada bapak Presiden RI Bapak Joko Widodo (Jokowi) atas kepemimpinannya sehingga pemilu dilaksanakan dengan baik, tertib, aman.
Saya juga tadi sudah menyampaikan terima kasih saya, penghormatan saya kepada Saudara Anies Baswedan, Saudara Muhaimin Iskandar, Saudara Ganjar Pranowo, Saudara Mahfud Md.
Terima kasih juga kepada seluruh partai pendukung, tokoh masyarakat, tokoh agama alim ulama, seluruh relawan, tim hukum dan tim kampanye nasional Prabowo-Gibran, saudara-saudara juga rekan media dan pers yang bekerja keras untuk memberi berita dan memberi pengetahuan kepada seluruh rakyat Indonesia. Pers yang bebas, yang vital, adalah syarat mutlak dari demokrasi.
Walaupun kadang-kadang pedes di telinga, tapi tetap kita terima kasih sama media pers kita.
Saudara-saudara sekalian, saya kita itu yang saya sampaikan. Kami merasa mendapat kehormatan besar, kepercayaan besar, kami mohon doa kami mohon restu dari seluruh rakyat Indonesia. Tentunya kami memohon kekuatan dari yang maha kuasa agar kepercayaan yang diberikan di pundak kami, mampu kami pikul. Mampu kami laksanakan dan kami mampu memberi yang terbaik untuk rakyat kita.
Tentunya sekali lagi, saya mohon bantuan kerja sama dari kita semua. Dunia sudah berubah, paradigma sekarang ini sudah berubah dengan cepat. Kalau Indonesia ingin survive, kalau Indonesia ingin menjadi makmur sejahtera, tidak ada lain seluruh unsur pimpinan, seluruh elite Indonesia harus bekerja sama.
Marilah kita berani meninggalkan perbedaan-perbedaan kita. Mari kita berani mengatasi perasaan-perasaan kita. Mari kita gali kesadaran dan cinta tanah air. Marilah kita berkorban untuk rakyat kita yang masih banyak mengalami kesusahan. Yang masih banyak sulit mencari makan untuk hari esoknya.
Saudara-saudara sekalian, hanya dengan kita bersatu dan bekerja sama, kita akan mencapai cita-cita yang diharapkan oleh bangsa kita.
Demikian yang saya sampaikan, dan sekali lagi, dalam kampanye yang panjang yang penuh dengan kontestasi yang tajam, sekali lagi saya dan Saudara Gibran mohon maaf kalau ada kata-kata kami, perbuatan kami yang kurang pantas, kurang berkenan di hati semua pihak.
Yang penting sekarang, mari bekerja untuk rakyat kita. Sekali lagi terima kasih seluruh penyelenggara pemilu. Pengabdian saudara-saudara untuk bangsa dan negara akan dicatat oleh sejarah.
Terima kasih wassalamualaikum wr wb. Salam sejahtera bagi kita semua, Syalom, Om Swastiastu. Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
Merdeka!!!
No Comments