Didorong Optimisme Pasar Government Shutdown Segera Berakhir, Saham di Bursa Wall Street Ditutup Menguat

BRIEF.ID – Saham-saham di bursa Wall Street, New York, Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada rekor tertinggi dalam  perdagangan Selasa (11/11/2025) setelah   didorong optimisme pasar atas kemajuan upaya pemerintah AS mengakhiri potensi government shutdown.

Laporan D’Origin yang dirilis, Rabu (12/11/2025) menyatakan bahwa indeks S&P 500 naik 0,21% dan ditutup pada level 6.846,61, Nasdaq turun 0,25% menjadi 23.468,30, dan Dow Jones Industrial Average naik 1,18% menjadi 47.927,96.

Di kawasan Asia-Pasifik ditutup bervariasi dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap data ekonomi terbaru dan kabar mengenai berakhirnya potensi government shutdown di Amerika Serikat.

Bursa Eropa mempertahankan momentum positif karena berakhirnya shutdown pemerintahan AS mulai terlihat di depan mata.

Harga minyak juga naik dipengaruhi oleh dampak sanksi terbaru AS atas  minyak Rusia serta optimisme bahwa shutdown pemerintahan AS akan segera berakhir, meskipun kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan membatasi kenaikan.

Kontrak berjangka minyak Brent naik US$ 1,10 atau 1,72% menjadi US$ 65,16 per barel, dan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 91 sen atau 1,51% menjadi US$ 61,04 per barel.

Harga emas naik ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu didorong oleh ekspektasi bahwa berakhirnya shutdown pemerintahan AS dan dimulainya kembali publikasi data ekonomi dapat membuka jalan bagi Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga bulan depan. Harga emas spot naik 0,1% menjadi US$ 4.118,58 per ons setelah sempat menyentuh level tertingginya sejak 23 Oktober 2025.

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember turun 0,1% dan ditutup di level US$ 4.116,30 per ons.

Rupiah ditutup menguat 36 poin atau 0,22% ke level Rp 16.654 per dolar AS di pasar spot pada Selasa (11/11/2025), dan kurs referensi Bank Indonesia (Jisdor) mencatat posisi rupiah di Rp 16.698 per dolar AS.

Penjualan ritel domestik tumbuh 3,7% year on year (yoy) pada September 2025, atau meningkat dari 3,5% (yoy) pada Agustus 2025, merupakan pertumbuhan positif yang terjadi selama enam bulan berturut-turut.

Penjualan mobil nasional pada Oktober 2025 turun 4,4% secara tahunan (yoy) menjadi 74.019 unit, melambat dari penurunan 15,1% pada September 2025. Meski mencatat penurunan enam bulan berturut-turut, laju pelemahannya mulai mereda, dengan volume penjualan mencapai level tertinggi sejak Desember 2024. Sepanjang Januari–Oktober 2025, total penjualan mobil tercatat turun 10,6% secara year to date (ytd) menjadi 635.844 unit. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

IHSG Diperkirakan Masih Berpotensi Terkoreksi

BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih...

Indeks di Wall Street Ditutup Beragam

BRIEF.ID – Segera berakhirnya government shutdown menimbulkan sentiment positif...

Tim Densus 88 Ungkap Dugaan Motif Dibalik Ledakan di SMAN 72 Jakarta

BRIEF.ID - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengungkapkan...

IHSG Ambruk ke Level 8.366

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk ke...