BRIEF.ID – Pasangan Capres dan Cawapres 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menggelar acara deklarasi di Gedung Arsip Nasional Jakarta, Rabu (18/10/2023) malam. Selain para petinggi partai dan relawan, ratusan anak muda juga hadir dalam acara itu.
Kehadiran para anak muda itu menarik perhatian Ganjar dan Mahfud. Dibanding mengumbar janji dan banyak berbicara, Ganjar dan Mahfud justru memilih banyak mendengar masukan dan kritikan dari generasi muda.
“Saya sangat senang malam hari ini, karena melihat ada banyak anak muda yang hadir. Ini bukti bahwa anak muda tidak apatis dan ikut berperan memajukan bangsa. Malam hari ini kami ingin mendapat masukan, saran dan kritik dari kelompok muda ini,” ucap Ganjar.
Benar saja, banyak sekali anak muda yang hadir di acara itu berebut untuk bertanya dan memberikan masukan ke Ganjar dan Mahfud. Pertanyaan dan masukan soal mental health, politik dinasti, ekonomi digital, ekonomi hijau, polarisasi hingga persoalan korupsi disampaikan oleh mereka. Ganjar dan Mahfud lebih banyak mendengar dan memberikan jawaban dengan bahasa santai.
“Menuju Indonesia Emas itu hanya bisa terwujud kalau generasi mudanya sehat khususnya sehat secara mental. Sejauh apa kesiapan pak Ganjar dan Pak Mahfud dalam mewujudkan kesehatan mental di masyarakat,” tanya Aliya.
Ada juga anak muda yang memberikan masukan terkait politik dan kondisi bangsa saat ini. Di mana banyak isu SARA yang diumbar sehingga menimbulkan polarisasi. Selain itu, praktik korupsi juga menjadi-jadi.
“Kami tidak mau masalah polarisasi terjadi, karena itu bisa membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Bagaimana bapak berdua memberikan solusi soal itu,” tanya Ikhsan, anak muda lainnya.
“Banyak masyarakat mau masuk ASN atau perusahaan negara tidak bisa karena praktik korupsi dan kolusi merajalela. Kita anak muda ingin Indonesia bersih dari praktik-praktik itu. Bagaimana cara bapak menyelesaikannya,” tanya Cinta.
Mendengar dan Menjawab
Ganjar dan Mahfud mendengarkan dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang menjadi kegelisahan anak-anak muda itu. Terkait mental health misalnya, Ganjar sepakat jika persoalan itu sangat penting untuk diselesaikan.
“Saya ngobrol dengan banyak anak muda yang menyarankan soal mental health ini. Saya sepakat bahwa negara harus hadir menyelesaikan persoalan ini,” ucapnya.
Banyak tekanan yang dialami oleh generasi muda saat ini. Mulai pekerjaan, beban keluarga, masalah asmara dan lainnya.
“Maka penting peran orang tua untuk mendampingi. Hari ini yang harus dilakukan adalah parenting keluarga, di sekolah harus ada bimbingan konseling. Dan pemerintah wajib memberikan fasilitas agar anak muda yang punya persoalan bisa berkonsultasi dengan nyaman untuk menyelesaikannya,” tegasnya.
Sementara itu, terkait praktik KKN yang marak terjadi, Cawapres Ganjar yakni Mahfud MD mengatakan, memang masih banyak kecurangan yang terjadi saat ini. Orang tidak berhak mendapatkan sesuatu, mereka mendapatkan dengan cara tertentu karena nepotisme atau praktik korupsi lainnya. Belum lagi kecurangan lain seperti manipulasi data, jual beli jabatan dan lainnya.
“Maka ada tiga program yang bisa dilakukan, yakni digitalisasi sistem pemerintahan, pembinaan sumber daya manusia dan penegakan hukum,” ucap Mahfud.
Digitalisasi pemerintahan membuat praktik KKN akan sulit dilakukan. Dengan sistem digital, semua orang bisa memantau dan memberikan perhatian. Praktik lelang jabatan juga diperlukan agar menghindari kecurangan.
“Dan, banyak peraturan perundang-undangan kita yang masih tumpang tindih. Ini yang sering merugikan dan harus dibereskan,” pungkasnya.
No Comments