Detail APBN AS vs Debt Ceiling

BRIEF.ID – Anggaran Pendapatan Belanja  Negara (APBN) Pemerintah Amerika Serikat (AS) mencapai  US$ 4,3 triliun untuk tahun fiskal 2023,  1 Oktober 2022 hingga 30 September 2023.

Jumlah itu  merupakan peningkatan sebesar 10% dari tahun fiskal sebelumnya. Kategori pengeluaran terbesar adalah jaminan sosial sebesar US$ 1,2 triliun, program asuransi kesehatan (medicare) US$ 750 miliar, pertahanan US$ 700 miliar,  layanan asuransi kesehatan (medicaid) US$ 600 miliar, bunga  utang nasional US$ 350 miliar.

Sementara itu, kategori pengeluaran lainnya yang cukup signifikan mencakup pendidikan US$ 100 miliar, transportasi US$ 80 miliar, perumahan dan pembangunan perkotaan US$ 70 miliar, manfaat veteran US$ 60 miliar, dan pertanian US$ 50 miliar.

Defisit anggaran pemerintah AS  pada tahun fiskal 2023 adalah sebesar US$ 1,3 triliun. Jumlah ini merupakan defisit terbesar dalam sejarah Negeri Paman Sam. Defisit diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa tahun mendatang.

Dari segi pendapatan, pemerintah AS berencana mendapatkan pendapatan sekitar US$ 3,61 triliun untuk tahun fiskal,  1 Oktober 2022- 30 September 2023. Jadi ada defisit sekitar US$ 690 miliar.

Ekonomi Tetap Tumbuh

Perekonomian AS pada tahun ini diperkirakan masih tetap tumbuh, yaitu pada kisaran 3-3,5%.

Penambahan plafon  utang sebanyak US$ 1,5 triliun, mata uang dolar AS diperkirakan belum akan cukup untuk memenuhi belanja pemerintah AS. Jadi dengan kondisi di atas dan mengingat setelah penambahan plafon  utang (debt ceiling) sebesar US$ 1,5  triliun akan menjadi sekitaran US$ 32,9 triliun vs produk domestik bruto (PDB) yang mencapai US$ 28 triliun.

Diperkirakan,  tahun depan  masalah penambahan debt ceiling masih akan terjadi. Dan, drama politik antara Presiden AS Joe Biden dan  Ketua DPR Kevin McCarthy

masih akan mewarnai atmosfir investasi secara global.

Jika nantinya McCarthy  dan Biden setuju untuk penambahan debt ceiling adalah masalah tersembunyi yang mungkin timbul, yaitu kemungkinan mengeringnya likuiditas pasar keuangan seiring dengan akan diterbitkannya surat utang pemerintah AS.

Mungkin untuk tahun fiskal 1 Oktober 2023-30 September 2024, pemerintah AS akan menggunting anggaran belanja menjadi hanya US$ 4,0 triliun saja vs US$  4,3 triliun saat in.

Artinya,  tahun depan ekonomi AS kemungkinan akan semakin melemah atau bahkan berkontraksi.

Penulis: Edhi Pranasidhi/Pengamat Pasar Modal & Founder Indonesia Superstock Community  

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

IHSG Menguat di Akhir Pekan, Masih  Dibayangi Profit Taking

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Melemah di Akhir Pekan Imbas Turunnya Ekspetasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah melemah pada perdagangan...

Prabowo Perintahkan Menteri Investasi Evaluasi Seluruh BUMN

BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Menteri Investasi dan...

Paus Leo XIV, Pemimpin Katolik Pertama Ordo Santo Agustinus

BRIEF.ID - Pada tanggal 8 Mei 2025, Gereja Katolik...